HOME, Keluarga

Anda Perlu Tahu, Ini Jenis-Jenis Diare yang Terjadi pada Anjing

Anda Perlu Tahu, Ini Jenis-Jenis Diare yang Terjadi pada Anjing

MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, bukan hal yang aneh bila anjing peliharaan mengalami diare. Ini bukan kondisi yang parah, meski berarti ada beberapa masalah dengan saluran pencernaannya.

Diare biasanya bisa berlalu dengan sendirinya. Namun, Anda tetap harus memantau frekuensinya dan seperti apa diare yang dialami anjing. Jika diare ini tampak tidak normal dan terjadi secara teratur, kemungkinan anjing harus mendapat perawatan.

Untuk membantu Anda mengawasi diare pada anjing, Anda perlu mengetahui beberapa jenis diare yang terjadi pada anjing. Dengan mengetahui jenisnya, akan membantu Anda menentukan apa yang salah. Dilansir dari Petmd, berikut beberapa jenis diare pada anjing.

Baca Juga: Ini Manfaat Mengonsumsi Telur untuk Kucing dan Cara Menyajikannya

Diare Usus Kecil

Diare usus kecil terjadi dengan feses dalam jumlah besar yang berkisar dari sangat encer hingga ke semi berbentuk, berlemak, dan berbusa. Meski begitu, frekuensi buang air besarnya sering normal, tetapi bisa meningkat. Anda mungkin juga akan melihat tanda-tanda malnutrisi pada anjing dengan diare usus halus, seperti penurunan berat badan, bulu rambut yang buruk, dan nafsu makan yang rakus.

Diare Usus Besar

Dalam kasus diare usus besar, anjing akan cenderung mengeluarkan feses semi berbentuk bervolume kecil dengan biasanya tertutup atau mengandung lendir. Frekuensinya lebih sering dan anjing mengejan untuk buang air besar. Inilah kenapa terkadang terdapat darah di kotoran mereka. Lendir ini juga terjadi karena adanya peradangan, sehingga mereka memproduksi lapisan lendir secara berlebihan.

Diare Akut pada Anjing

Diare akut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dengan relatif cepat dalam kurun waktu 48 jam. Kasus diare akut biasanya tidak memerlukan tindakan lanjut (medis), tetapi penting untuk memantau kondisi anjing untuk gejala lainnya yang datang (muntah dan tidak nafsu makan). Terutama bagi anak anjing, anjing senior, dan anjing yang memiliki sistem kekebalan tubuh terganggu. Mereka akan lebih rentan dan berisiko mengalami dehidrasi

Diare Kronis pada Anjing

Berbeda dengan diare akut, diare kronis dapat muncul dengan sendirinya secara bertahap dan akan berlangsung selama beberapa minggu atau lebih. Ini bisa menghilang dengan sendirinya, tetapi dapat kembali dalam pola episodik. Kondisi ini akan diperparah dengan diet yang sensitif bagi mereka dan dapat dikembangkan menjadi diare intermiten kronis.

Penyebab diare kronis ini terjadi karena adanya parasit, penyakit radang usus, insufisiensi pankreas eksokrin, hipertiroidisme, disbiosis, dan kanker. Diare kronis juga dapat menyebabkan penurunan berat badan, bulu tubuh kering rontok, dan kelesuan.

Baca Juga: 6 Penyebab Anjing Mengalami Diare

Diare dengan Muntah pada Anjing

Diare yang disertai dengan muntah biasanya terjadi karena masalah gastroenteritis, yakni istilah kelompok untuk peradangan lambung dan saluran pencernaan bagian atas. Penyebabnya bisa karena mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi dan memicu pankreatitis yang menghasilkan enzim pencernaan menjadi meradang. Kondisi ini dapat menyebabkan muntah akut dan diare disertai sakit perut. Jika kondisi parah, muntah akan disertai darah. Dalam kondisi ini, anjing harus segera dibawa ke dokter hewan.

Diare dengan Lendir pada Anjing

Jenis diare ini memiliki penampilan seperti agar-agar. Ini bisa terjadi karena parasit coccidian menyerang anjing, sehingga lendir di kotorannya bisa muncul. Parasit ini memang tidak terlihat, tetapi mereka dapat menyebabkan telur atau bahan parasit lainnya dalam tinja.

Anda harus mewaspadai masalah diare yang disebabkan oleh parasit, karena ini seringkali tidak menunjukkan gejala. Diare merupakan salah satu yang pertama muncul ketika anjing terserang parasit.

Diare Berdarah

Dilansir dari Animalwised, pada bagian ini Anda dapat membedakan dua situasi, apakah darahnya segar (hematochezia) atau dicerna (melena). Bila darah sudah tercerna, diare akan terlihat berwarna merah tua, lembek atau hitam. Ini merupakan tanda adanya pendarahan internal yang bisa disebabkan karena adanya bisul.

Penyebab lainnya bisa jadi karena parvovirus (terutama pada anjing yang belum divaksin). Diare karena parvovirus juga akan mengalami muntah parah dan diare berdarah yang dapat menyebabkan dehidrasi berpotensi fatal. Anda perlu mendapatkan pertolongan dokter hewan untuk menanganinya.

Jenis Diare Berdasarkan Warna

  • Diare kuning : Terjadi karena pemilik memberi makan anjing makanan lunak, seperti ayam dan nasi. Ayam dan nasi berwarna putih. Ketika bercampur dengan empedu kuning di saluran pencernaan, ini keluar menjadi tinja kuning.
  • Diare hijau : Terjadi karena anjing memakan banyak rumput dan tercerna.
  • Diare hitam (melena) : Terjadi karena darah dicerna sebelum dikeluarkan. Ini bisa terlihat berwarna hitam atau kehijauan.
  • Diare putih : Terjadi karena anjing memakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang berwarna putih, seperti es krim yang tidak dapat dicernanya. Parasit tertentu juga dapat menyebabkannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News