AturUang

Anda Pegawai Kontrak? Siapkan Dana Darurat Sedini Mungkin untuk Meminimalisir Risiko!

Anda Pegawai Kontrak? Siapkan Dana Darurat Sedini Mungkin untuk Meminimalisir Risiko!

MOMSMONEY.ID - Ketika mendapatkan pekerjaan tentu kita berharap bisa langsung menjadi pegawai tetap. Akan tetapi, beberapa perusahaan sengaja menggunakan sistem kontrak untuk melihat kinerja calon pegawainya. Atau justru untuk meringankan beban tanggung jawabnya.

Bagi mereka yang sekarang ini kondisinya masih menjadi pegawai kontrak. Lusiana Darmawan, perencana keuangan OneShildt memiliki beberapa tips. 

Menurutnya, untuk rekan-rekan pekerja kontrak atau tidak tetap, dari segi penghasilan sebenarnya tetap saja memperoleh pemasukan tetap. Namun, memang ada risiko  kontrak tidak diperpanjang oleh perusahaan. 

"Artinya Anda harus mengantisipasi risiko di mana Anda butuh waktu mencari pekerjaan baru dan tidak menerima pemasukan," katanya. 

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan umumnya sama saja dengan pekerja tetap. Pertama, harus tahu dahulu apa yang menjadi tujuan keuangan.

Kedua, mengumpulkan dana darurat untuk mencukupi kebutuhan hidup saat kontrak tidak diperpanjang dan butuh waktu mencari pekerjaan baru. Catat pengeluaran, buat anggaran, disiplin dalam melakukan pengeluaran sesuai kebutuhan agar punya surplus. 

"Fokus pada tujuan mengumpulkan dana darurat dulu. Upayakan mencapai dana darurat minimal 3 - 6x pengeluaran bulanan sesegera mungki," pesan Lusi. 

Ketiga, kurangi pengeluaran konsumtif, catat pengeluaran, fokus utama pada akumulasi dana darurat.

Baca Juga: Inilah Bedanya Pekerja Tetap dan Pekerja Kontrak

Keempat, harus memiliki proteksi kesehatan setidaknya BPJS Kesehatan (jika tidak disediakan perusahaan). Dan kelima hindari utang karena Anda berisiko tidak bisa membayar cicilan utang jika kontrak tidak diperpanjang.

Sementara, Aryawan Eko, perencana keungan Mitra Rencana Edukasi (MRE) berpendapat bahwa bagi pegawai kontrak sebaiknya segera membuat daftar kebutuhan primer, sekunder dan tersier. 

Lantas penuhi kebutuhan primer terlebih dahulu dan sisihkan penghasilan untuk dana darurat sebesar 6-12 kali kebutuhan primer. Sebaiknya, simpan dana darurat di reksadana pendapatan tetap.

"Semua pekerja harus pintar mengelola keuangan, namun pada pekerja kontrak mengelola keuangan menjadi sebuah keharusan. Terutama menyiapkan dana darurat yang berfungsi untuk cadangan dana jika kontrak tidak lagi diperpanjang. Bila tidak memiliki sana sarurat kemungkinan hidup dengan berutang akan tak bisa dihindari," tegas Eko.

Eko berpesan, bagi teman-teman pekerja kontrak jangan khawatir dengan status saat ini. Mari kita ubah pola pikir (mindset)  bahwa rasa aman bukanlah harus menjadi pekerja tetap, pekerjaan freelance (tidak tetap) pun tidak masalah asalkan memberi penghasilan yang besar. 

"Di era digital memperoleh Kemandirian Finansial dari penghasilan tambahan sangat terbuka luas," tutup EKo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News