Keluarga

Anak Remaja Anda Takut Gagal? Atasi dengan 4 Tips Berikut Ini

Anak Remaja Anda Takut Gagal? Atasi dengan 4 Tips Berikut Ini

MOMSMONEY.ID - Anak remaja yang takut gagal cenderung tidak mungkin mencapai potensi terbesarnya. Saat anak remaja enggan mencoba sesuatu hanya karena takut mengalami kegagalan, kemungkinan besar mereka akan bertahan di zona nyamannya dan tidak berkembang.

Apabila Anda kerap menjumpai anak remaja Anda merasa takut gagal, maka Anda perlu menindaklanjutinya dengan segera.

Sebagai referensi untuk membantu anak remaja Anda menghadapi rasa takut gagal, ikutilah 4 tips yang dilansir dari Verywell Family ini.

Baca Juga: Moms, Ini Daftar Superfood yang Bagus untuk Kesehatan Anak

1. Ajarkan anak tentang self-talk yang sehat

Terkadang, anak remaja menyimpulkan yang salah tentang dirinya sendiri berdasarkan kegagalan. Misal, seorang anak remaja yang gagal dalam sebuah ujian sekolah mungkin akan berkata “Saya bodoh” pada dirinya sendiri. Atau, anak remaja yang gagal mencetak gol di sebuah pertandingan sepak bola mungkin akan berpikir bahwa dirinya tidak pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar.

Pembicaraan diri atau self-talk yang negatif semacam itu rentan menurunkan kesediaan anak untuk berusaha ketika mereka menghadapi tantangan di masa depan.

Oleh sebab itu, ajarkan anak remaja Anda tentang self-talk yang sehat. Dorong anak untuk menghindari pernyataan yang merendahkan diri sendiri dan ajarkan mereka untuk mengganti pikiran negatif dengan monolog yang lebih realistis. Percakapan yang penuh kasih sayang dengan diri sendiri akan membantu anak untuk bangkit kembali dari kegagalan dengan lebih efektif.

2. Puji usaha anak daripada prestasi

Memuji prestasi anak bisa menjadi bumerang. Saat Anda terbiasa mengatakan hal-hal seperti “Saya sangat bangga karena kamu mendapatkan nilai A di pelajaran matematika” atau “Saya pikir kamu adalah penari terbaik di seluruh dunia” rentan mengirimkan pesan kepada anak bahwa cinta Anda bergantung pada pencapaian tinggi mereka.

Sebaiknya, pujilah anak remaja Anda berdasarkan usaha keras yang telah mereka lakukan terlepas apapun hasilnya.

Tatkala upaya anak remaja Anda tidak berhasil, katakan hal-hal yang bisa membesarkan hati mereka seperti “Kamu benar-benar telah berusaha keras untuk pertandingan hari ini”. Dengan memuji upaya anak remaja Anda, itu akan menekankan tentang pentingnya mencoba yang terbaik.

3. Bicarakan tentang kegagalan

Bicaralah dengan anak remaja Anda tentang kegagalan. Diskusikan perasaan yang kerap menyertai kegagalan seperti perasaan malu, bersalah, sedih, atau bahkan marah. Kemudian, ajarkan anak tentang cara mengatasi ketidaknyamanan yang berkaitan dengan kegagalan.

Luangkanlah waktu untuk berdiskusi bersama anak tentang orang-orang sukses yang berhasil mengatasi kegagalan. Jelaskan kepada anak bahwa kegagalan dapat menjadi kesempatan belajar yang luar biasa untuk sukses di kemudian hari.

Bicarakan juga tentang bagaimana rasa takut akan kegagalan dapat membuat beberapa orang menghindar untuk mencoba hal-hal yang mungkin tidak mereka kuasai beserta konsekuensi potensial dari pola pikir yang demikian.

4. Contohkan bagaimana menghadapi kegagalan

Carilah kesempatan untuk menunjukkan kepada anak remaja Anda perihal cara untuk bangkit kembali dari kegagalan.

Ketika Anda gagal dalam suatu pekerjaan atau tidak dapat menegosiasikan kesepakatan bisnis, jadilah panutan yang baik di hadapan anak remaja Anda. Hindari membuat alasan atau berpura-pura seolah Anda tidak peduli.

Sebaliknya, bicarakanlah kekecewaan Anda. Kemudian, jelaskan kepada anak tentang bagaimana Anda akan mengubah kegagalan tersebut menjadi kesempatan belajar sehingga Anda dapat melakukan yang lebih baik lagi di masa depan.

Moms, itulah 4 tips untuk membantu anak remaja menghadapi rasa takut gagal. Selain keempat tips di atas, pastikan Anda juga membantu anak remaja Anda untuk membentuk hubungan yang positif dengan guru mereka di sekolah ya Moms. Berdasarkan studi, anak akan cenderung berusaha mencoba yang terbaik dalam berbagai hal saat mereka memiliki hubungan yang positif dengan guru mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News