HOME, Keluarga

Anak Remaja Anda Bandel? Ini Bentuk Hukuman yang Tepat untuk Mendisiplinkannya

Anak Remaja Anda Bandel? Ini Bentuk Hukuman yang Tepat untuk Mendisiplinkannya

MOMSMONEY.ID - Saat anak remaja berperilaku buruk, hukuman atau konsekuensi agaknya memang diperlukan guna mendisiplinkan mereka. Namun, selalu ingat bahwa hukuman yang menyakitkan atau berat dapat menjadi bumerang dan akan mendorong anak untuk berontak atau mengulangi kesalahannya alih-alih menjadi patuh. Selain itu, hukuman yang berat juga sangat bisa membuat anak menjadi suka berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari orang tuanya.

Meski sangat diperlukan, namun tidak semua hukuman dapat bekerja dengan baik pada setiap anak remaja. Oleh sebab itu, bentuk hukuman harus dirancang sebaik mungkin dengan cara dan pendekatan yang benar.

Sebagai orang tua, Anda wajib tahu hukuman apa yang paling cocok untuk anak remaja Anda berdasarkan kesukaan, ketidaksukaan, dan preferensi mereka. Dilansir dari Mom Junction, ada beberapa bentuk hukuman yang bisa Anda gunakan untuk mendisiplinkan anak remaja Anda secara efektif. Selengkapnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Baca Juga: 5 Tips Menata Taman yang Kecil Supaya Tampak Menawan

1. Hentikan sejenak akses elektronik

Jika anak remaja Anda mengabaikan urusan akademik dan lebih memilih untuk terpaku pada ponsel selama berjam-jam atau terus-menerus mengecek pembaruan media sosial mereka saat sedang ada tamu di hadapannya, maka strategi hukuman yang cocok Anda terapkan adalah mengambil hak istimewa anak untuk bermain ponsel selama sekitar seminggu.

Dapat bekerja dengan baik pada semua jenis perangkat elektronik, bentuk hukuman seperti ini terbilang efektif untuk membuat anak kembali fokus pada tugas-tugas mereka sekaligus mengajarkan anak untuk bisa membatasi waktu bermain gadget.

2. Batasi waktu bermain dengan teman

Moms, apabila anak remaja Anda telah menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan bersama teman-temannya, maka jangan ragu untuk menerapkan konsekuensi berupa time-out. Hukuman ini mengharuskan anak untuk tidak bermain dengan teman-temannya selama waktu yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari membatasi waktu bermain anak yaitu untuk memberikan mereka kesempatan merenungi kesalahan sekaligus memikirkan apa yang sebaiknya mereka lakukan selanjutnya.

Jika perilaku buruk anak remaja Anda benar-benar mengecewakan dan sulit untuk ditoleransi, Anda bahkan bisa membatalkan rencana akhir pekan anak bersama teman-temannya yang sudah mereka pikirkan jauh-jauh hari.

3. Tetapkan aturan rumah yang lebih ketat

Pelanggaran aturan rumah oleh anak remaja Anda bisa Anda jadikan sebagai alasan untuk menghilangkan lebih banyak kebebasan milik mereka. Hukuman semacam ini bisa menjadi strategi yang bagus untuk membuat anak tetap bersemangat dalam mematuhi peraturan rumah yang telah disepakati.

Misalnya, jika anak Anda pergi bermain dan kembali pulang ke rumah melebihi jam malam yang telah ditetapkan, maka Anda bisa menetapkan jam malam baru lebih awal setengah jam dari jam malam asli.

4. Reparasi

Apabila suatu hari anak remaja Anda berperilaku merugikan orang lain, maka mintalah mereka untuk menebus kesalahannya dengan cara memperbaiki atau mengganti apa yang telah mereka rusak. Jika kerusakan bukanlah sesuatu yang dapat diatasi dengan cara diperbaiki atau diganti, doronglah anak Anda untuk menemukan cara mengurangi dampak kerugian tersebut.

Misalnya, jika anak remaja Anda menabrak tetangga yang sudah lanjut usia dan menyebabkan tetangga tersebut mengalami keseleo, Anda bisa membiarkan anak untuk membawa si tetangga ke dokter dan membelikan kebutuhan pokoknya selama beberapa minggu. Pastikan, konsekuensi yang Anda berikan berkaitan secara langsung dengan masalah yang dialami anak ya.

5. Biarkan anak menghadapi konsekuensi alami sendiri

Saat anak remaja Anda bertingkah, biarkan mereka menghadapi konsekuensi alami dari tindakan mereka tanpa campur tangan atau pukulan dari Anda. Ini adalah cara yang bagus untuk mempersiapkan anak menuju usia dewasa tatkala mereka harus menghadapi berbagai permasalahan sendirian.

Biarkan anak Anda menghadapi sendiri tetangga yang marah-marah dan menuntut anak untuk menjelaskan mengapa mereka menghancurkan pot bunga atau menggores kendaraan milik si tetangga. Ketika Anda membiarkan anak menghadapi masalahnya sendiri, itu bisa meningkatkan keterampilan problem solving anak yang akan sangat berguna dalam kehidupan mereka kelak saat masalah menjadi semakin kompleks.

Demikian 5 bentuk hukuman yang efektif untuk mendisiplinkan anak remaja. Saat menerapkan hukuman, pastikan untuk memerhatikan dengan betul kata-kata yang Anda gunakan serta jelaskan alasan mengapa mereka dihukum supaya anak tahu apa yang telah membuat mereka mendapatkan masalah dan bisa mencegahnya di lain waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News