HOME, Keluarga

Anak Cenderung Tak Mendengarkan Perkataan Anda, Lakukan 5 Hal Ini!

Anak Cenderung Tak Mendengarkan Perkataan Anda, Lakukan 5 Hal Ini!

MOMSMONEY.ID - Menjadi orang tua tentu harus siap ketika menghadapi segala perilaku anak yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Tak jarang, anak-anak  melakukan berbagai hal yang bertolak belakang dengan aturan baik secara sadar maupun tidak sadar.

Bahkan, entah itu karena rasa lelah, tidak puas, atau keinginan yang tidak terpenuhi, anak bisa saja enggan mendengarkan dengan baik setiap perkataan orang tuanya. Saat situasi ini terjadi, tidak sedikit orang tua yang merespons perilaku anak yang demikian dengan cara negatif dan cenderung destruktif seperti berteriak atau memukul.

Ketimbang mempertaruhkan kesehatan mental anak dan merusak harga dirinya akibat meneriaki atau memukulinya, ada beberapa cara yang lebih baik diterapkan saat anak tidak menggubris perkataan Anda. Dilansir dari All Pro Dad, berikut cara yang dapat Anda terapkan: 

Baca Juga: Anak Balita Anda Suka Memukul? Ini 7 Hal yang Bisa Jadi Alasannya

1. Jangan mundur dari aturan dan batasan

Dalam hal pengasuhan anak, tidak ada yang lebih buruk dari sikap tidak konsisten dengan aturan dan batasan yang telah ditetapkan. Mungkin, akan terasa sulit bagi Anda saat harus menghadapi kemarahan anak yang merasa keberatan terhadap aturan dan batasan yang ada. Namun, jangan lantas Anda menyerah begitu saja.

Saat anak tidak mau mendengarkan apa yang Anda katakan, tetap bersikap konsisten terhadap aturan dan batasan merupakan prinsip dasar yang tidak boleh dilewatkan, karena cara ini akan mengajarkan anak bahwa Anda tidak akan menyerah dengan apa yang sudah diputuskan. Alhasil, anak akan segera mengetahui bahwa tekad Anda kuat dan tidak ada satu pun ketidaktaatan yang mampu memindahkan Anda dari aturan dan batasan yang telah dibuat.

2. Bersikaplah realistis dan berikan konsekuensi yang wajar

Jika anak Anda benar-benar melanggar aturan, bersikaplah praktis dan berkomitmen untuk memberikan konsekuensi yang sesuai namun tidak berlebihan.

Misalnya, Anda bisa memberikan peringatan kepada anak untuk tidak bermain game melebihi waktu yang telah ditetapkan. Setelah itu, Anda dapat menetapkan konsekuensi berupa larangan bagi anak untuk bermain game lagi jika mereka tidak mau mendengarkan peringatan yang telah Anda sampaikan.

Nah, jika anak benar-benar melanggar peringatan dan tidak mau mematuhi konsekuensi, maka Anda harus memastikan bertindak sesuai dengan kata-kata Anda sebelumnya, yaitu menyita perangkat gaming anak dan melarangnya untuk bermain game lagi selama beberapa waktu atau bahkan selamanya.

3.  Dengarkan anak 

Tidak ada cara yang lebih efektif untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang bagaimana menjadi pendengar yang baik selain mencontohkan perilaku tersebut secara langsung kepada mereka. Jadi, dengarkanlah anak Anda dengan penuh perhatian selagi mereka berbicara. Dengan begini, anak dapat melihat secara langsung betapa pentingnya mendengarkan secara aktif.

Tak sampai di situ, anak-anak akan merasakan rasa hormat dari Anda dan itu akan mendorong mereka untuk membalas rasa hormat ketika Anda berbicara kepada mereka.

Ketahuilah bahwa banyak hal yang anak-anak lakukan didasarkan pada apa yang mereka lihat dari orang tua mereka sehari-hari. Oleh sebab itu, terapkanlah model mendengarkan secara aktif saat berinteraksi dengan anak-anak supaya mereka dapat melakukan hal yang sama kepada Anda maupun orang lain.

4. Berikan anak kesempatan lagi

Meskipun memberikan kesempatan kedua kepada anak terkadang sulit untuk dilakukan, namun membiarkan mereka untuk mendapatkan kesempatan dan menerima penangguhan hukuman akan membantu anak untuk menghargai kesempatan tersebut dengan baik. Melalui kesempatan kedua, itu akan mengajarkan anak-anak bahwa Anda akan tetap mencintai dan membimbing mereka walaupun mereka tidak mau mendengarkan Anda dan membuat kesalahan.

Misalnya, Anda dapat mengajak anak untuk berbicara empat mata saat mereka menumpahkan jus di seragam sekolahnya meski sudah diingatkan berkali-kali untuk mengganti bajunya terlebih dahulu sebelum makan atau minum. Alih-alih memarahinya, tawarkanlah kesempatan kepada anak Anda untuk menenangkan diri dan mengatur ulang perilakunya.

Metode ini penting untuk memberikan pelajaran kepada anak bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai apapun dari awal dan melakukannya kembali dengan cara yang benar.

5. Tetap perlakukan anak dengan terhormat

Di balik kebiasaan anak yang tidak mau mendengarkan perkataan Anda, bisa saja mereka sebenarnya sedang berjuang melawan perilaku yang sulit diatur. Maka dari itu, Anda tetap harus memperlakukan anak dengan penuh rasa hormat.

Saat mampu memperlakukan anak dengan hormat, itu akan mendorong mereka untuk lebih memahami apa yang Anda inginkan, sekaligus membantu Anda untuk mencari cara bagaimana menghadapi anak yang tidak mau mendengarkan.

Bahkan di saat-saat yang sulit, tetaplah berkomitmen untuk memperlakukan anak dengan hormat meskipun perilaku mereka begitu buruk. Dengan saling menghormati, Anda akan menunjukkan kepada anak bahwa menyelesaikan konflik atau masalah tetap bisa dilakukan dengan cara baik tanpa perlu melibatkan respons negatif seperti memukul, berteriak, atau mengumpat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News