HOME, Keluarga

Anak Balita Anda Suka Memukul? Ini 7 Hal yang Bisa Jadi Alasannya

Anak Balita Anda Suka Memukul? Ini 7 Hal yang Bisa Jadi Alasannya

MOMSMONEY.ID - Berbeda dengan kita yang sudah dewasa, balita tentu akan merasa kesulitan untuk menyadari bahwa memukul adalah perilaku yang bisa menyakitkan.

Pada dasarnya, ketidakmampuan balita untuk mengerti gagasan tersebut dilandasi oleh kontrol impuls dan pemahaman emosi yang belum sempurna.

Oleh sebab itu, balita kerap meluapkan apapun yang mereka rasakan dengan cara menyakiti orang lain secara fisik meskipun sebenarnya mereka tidak berniat untuk menyakiti perasaan seseorang dengan sengaja.

Jika selama ini Anda sering kebingungan saat melihat kebiasaan anak balita Anda yang suka memukul, inilah 7 hal yang mungkin menjadi alasannya dan perlu Anda cermati sebagaimana dilansir dari Parents.com.

Baca Juga: 4 Cara Sederhana Menghentikan Perilaku Agresif pada Balita

1. Balita mencoba berkomunikasi

Sama halnya dengan orang dewasa, balita pun rentan merasa bosan, lapar, lelah, dan kewalahan. Bedanya, balita tidak memiliki keterampilan verbal untuk mengomunikasikan emosinya dengan baik. Akibatnya, keterbatasan tersebut membuat para balita menjadi frustasi.

Menurut Miriam Schechter, M.D., selaku dokter anak di The Children’s Hospital New York, kosakata balita yang belum sepenuhnya berkembang mendorong mereka untuk lebih menggunakan tubuhnya saat berusaha menunjukkan perasaannya atau ketika mereka ingin membalas suatu perselisihan.

2. Balita berusaha mempertahankan wilayahnya

Sebagai orang tua, Anda mungkin kerap memerhatikan bahwa anak balita Anda sering memukul orang lain saat mereka sedang berada di area bermainnya bukan?

Anak balita Anda yang awalnya tenang bisa saja berubah menjadi agresif saat mereka merasa bahwa zona nyamannya telah terusik.

Bahkan, seorang balita tidak segan untuk memukul sekelompok anak-anak lain yang mencoba mengusiknya. 

Itu misalnya, ingin mengambil mainannya, mendorongnya, sekadar menyerbu ruangannya, atau tidak mau mendengarkannya ketika ia memerintah anak-anak lain untuk berhenti atau memberi tahu bahwa mainan tersebut adalah miliknya.

Situasi tersebut dapat terjadi dengan mudah pada balita mengingat mereka tidak sepenuhnya menguasai kontrol impuls yang berguna untuk mendorongnya supaya tidak bertindak dalam kemarahan.

3. Balita mengalami hari yang buruk

Saat suasana hatinya buruk, balita mungkin akan langsung marah dan rewel karena tidak memiliki banyak keterampilan untuk mengatasi masalahnya.

Bahkan, balita yang jarang memukul atau menggigit bisa saja kehilangan kendali saat mereka sedang stres atau harus menjalani hari yang terasa begitu panjang dan melelahkan.

4. Balita meniru perilaku orang lain

Apakah anak balita Anda memiliki saudara atau teman yang suka memukul? Jika benar, mungkin itulah yang menyebabkan balita Anda menjadi gemar memukul.

Tatkala seorang balita melihat kakak atau temannya tidak ragu meninju orang lain, itu akan memicu keinginan balita untuk melakukan hal yang sama guna mengetahui bagaimana rasanya memukul secara langsung.

5. Balita tempramental secara alami

Beberapa anak ada yang terlahir dengan sifat kurang santai dan cenderung memimpin dengan mengandalkan kepalan tangan atau gigi mereka. Menurut Stanley Turecki, M.D., selaku penulis buku berjudul The Difficult Child, banyak anak-anak yang bermuara pada tempramen.

Maka tidak heran jika selalu ada saja anak-anak yang suka mengaktifkan mode street-fighter di antara anak-anak yang tidak terlalu mempermasalahkan saat mainannya diambil oleh orang lain.

6. Balita ingin mencoba hal-hal baru

Balita tergolong suka menguji sebab dan akibat. Itu artinya, mereka gemar mempertanyakan apa yang sekiranya akan terjadi saat mereka melakukan sesuatu. Untuk mencapai apa yang diinginkan, para balita gemar menggunakan satu-satunya alat yang mereka miliki yakni fisik, kata seorang profesor pengembangan manusia dan ilmu keluarga di University of Texas bernama Theodore Dix, PhD.

Dikarenakan balita tidak memiliki keterampilan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara yang wajar layaknya orang dewasa, mereka pun dapat bertindak memaksa dan menantang seperti memukul guna mewujudkan keinginannya.

7. Balita membutuhkan ruang

Balita tidak memiliki pemahaman yang baik tentang hubungan spasial. Jadi, mereka sering menemukan diri mereka terpojok di area yang kecil dan terlalu dekat dengan anak-anak lain.

Sebagai refleks, balita pun akan mencoba untuk memukul, mencakar, atau bahkan menggigit sebagai jalan keluar untuk mendapatkan ruang yang mereka butuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News