HOME, Keluarga

Alasan Anda Tak Diizinkan Menarik Ekor Kucing

Alasan Anda Tak Diizinkan Menarik Ekor Kucing

MOMSMONEY.ID - Bermain-main dengan kucing peliharaan atau kucing liar boleh-boleh saja. Merasa gemas dan menggoda kucing juga boleh-boleh saja, asal tidak sampai melukai kucing. Apalagi sampai menarik ekornya hanya karena itu!

Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang tak boleh bermain-main dengan ekor kucing hingga menariknya baik disengaja maupun tidak sengaja.

Ekor tak hanya sekadar bulu panjang sebagai bagian dari daya tarik kucing, tetapi juga sebagai bagian dari anatomi kucing untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Cara Memandikan Kucing yang Nyaman Agar Tak Kena Cakaran

Ekor kucing mengandung otot, saraf, kulit, lemak, dan merupakan perpanjangan dari tulang belakang mereka.  Dilansir dari VCA Hospitals, tulang ekor (vertebra) lebih besar di pangkal dan mengecil ke arah ujung. Ada sebuah cakram lunak yang melindungi ruang di antara tulang belakang dan memungkinkan fleksibilitas. Ada juga otot dan saraf ekor yang memfasilitasi gerakan ekor.

Pada dasarnya, ekor berfungsi sebagai penyeimbang tubuh, sama seperti kumisnya.

Jika Anda memperhatikan kucing saat berlari kencang, ekor mereka akan naik dengan tegak seperti tiang sinyal.

Kucing juga menggunakan ekornya untuk berkomunikasi dengan sesama hewan atau kepada manusia. Ini adalah bagian dari bahasa tubuhnya.

Ekor kucing terdapat saraf-saraf yang berfungsi juga untuk mengontrol buang air kecil dan buang air besar.

Struktur ekor dan fungsi tersebut tentu akan bermasalah jika ekor kucing ditarik dengan kasar. Dilansir dari Aolyorkregion.com, ada dua masalah utama yang biasanya terjadi dengan penarikan cepat ekor, yakni ekor terkilir, kelumpuhan, atau keduanya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik di Balik Ekor Kucing

Dislokasi

Paling umum yang terjadi ketika ekor kucing ditarik adalah terkilir. Ini tentu sangat menyakitkan bagi kucing. Kemungkinan besar, titik ekor yang terkilir akan menggantung lemas.

Ekornya bisa jadi membengkak dan kucing kesakitan saat ekor yang terkilir ini disentuh. Sebagai pemilik, Anda membutuhkan pertolongan dokter hewan untuk mencegah kesakitan ekor yang lebih parah.

Kelumpuhan

Ekor yang cedera, akan menyebabkan kelumpuhan di bagian belakang tubuh kucing. Ekor yang terputus dari tubuh akan menyebabkan otak tidak dapat menerima sinyal apapun yang biasanya diperoleh kucing melalui ekornya. Kucing akhirnya dapat mengalami kelumpuhan pada ekor, kaki belakang, dan kucing kesulitan buang air.

Seiring waktu, fungsi saraf mungkin dapat kembali, tetapi beberapa kucing tetap tidak dapat mengontrol kandung kemih atau usus mereka. Kucing mungkin juga tidak bisa menggerakkan ekornya atau mengangkatnya seperti saat dia berlari.

Jika Anda tidak ingin hal-hal tersebut terjadi pada kucing Anda, sebaiknya Anda menahan diri dari godaan bermain dengan ekor kucing. Mengajarkan anak-anak tentang bagian tubuh hewan juga penting untuk menghindari kecelakaan tersebut.

Selanjutnya: Tampak Mirip, Ini 4 Perbedaan Kucing Anggora dan Persia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News