HOME, Keluarga

9 Cara Mengatasi dan Mencegah Keracunan Amonia pada Ikan Hias Akuarium

9 Cara Mengatasi dan Mencegah Keracunan Amonia pada Ikan Hias Akuarium

MOMSMONEY.ID - Keracunan amonia adalah salah satu penyebab kematian ikan akuarium secara mendadak. Sebelum terlambat mengetahuinya, sebaiknya Anda selalu mengecek kadar amonia dalam air akuarium.

Dilansir The Spruce Pets, jika tingkat amonia di tangki naik di atas 1 ppm (1.000 mg) pada alat uji standar, segera mulai perawatan dengan mengambil langkah-langkah berikut ini:

1. Mengobati ikan yang mengalami luka bakar amonia

Jika memiliki ikan yang mengalami luka bakar amonia, Anda perlu memisahkannya ke dalam tangki karantina untuk diobati. Obatnya dapat berupa antibiotik atau antibakteri yang berkualias. Tanda-tanda pengobatan antibakteri yang efektif biasanya dapat dilihat dalam 3-5 hari.

Baca Juga: Ketahui Gejala dan Penyebab Ikan Keracunan Amonia di Akuarium

2. Menurunkan pH air

Tingginya pH air dalam akuarium dapat menyebabkan keracunan amonia. Oleh karena itu, menurunkan pH air akan memberikan kelegaan, seperti misalnya dengan penggantian air 50%. Ini akan menurunkan kadar amonia di bawah 1 ppm.

3. Batasi pemberian pakan

Pemberian makan berlebihan dapat meningkatkan kadar amonia yang berlebihan. Apalagi, ikan juga akan menghasilkan kotoran yang  dapat meningkatkan kadar amonia. Oleh karena itu, membatasi pemberian makan akan mengatasi amonia berlebih di dalam air. Anda tak perlu khawatir karena ikan dapat bertahan tanpa makan selama beberapa hari.

4. Mengatur kepadatan ikan

Semua ikan menghasilkan amonia sebagai limbah biologis beracun. Maka, jangan menambahkan ikan baru apapun ke dalam tangki sampai kadar amonia dan nitrit turun ke nol. Sebaiknya Anda mengatur kepadatan ikan sejak pertama kali memiliki akuarium. Ini akan mencegah lonjakan amonia yang menyebabkan keracunan.

5. Menciptakan bakteri baik

Ketika Anda memulai akuarium baru, mintalah secangkir kecil kerikil dari dasar akuarium seseorang yang memiliki akuarium yang sehat dan mapan. Anda mungkin juga dapat memintanya dari pedagang yang ahli.

Kerikil ini akan penuh dengan bakteri anaerob yang dapat membantu menyelesaikan siklus nitrogen untuk menjaga kadar amonia, nitrat, dan produk sampingan beracun lainnya. Dengan begitu, dalam waktu tiga minggu, bakteri baik yang terkadang dalam kerikil tersebut akan membantu siklus nitrogen akuarium baru Anda.

6. Penggunaan filter

Dilansir dari Tankarium, penggunaan filte dapat membantu mengalirkan air di tangki. Ini akan menghilangkan racun berbahaya dan mencegahnya menumpuk ke tingkat yang berbahaya. Namun, pastikan untuk memilih jenis dan ukuran filter yang sesuai untuk akuarium Anda.

7. Membersihkan dan mengganti air

Peningkatan amonia juga disebabkan oleh tangki yang kotor atau perawatan yang buruk. Oleh karena itu, menjaga tangki tetap bersih adalah cara terbaik untuk menjaga tingkat racun pada tingkat yang aman. Penggantian air adalah cara langsung dan jangka pendek untuk memperbaiki kadar amonia berlebih.

Baca Juga: Kadar Oksigen di Akuarium Rendah? Lakukan 5 Cara Ini Buat Mengatasinya!

8. Mengolah air keran

Pastikan Anda mengolah air keran terlebih dahulu dengan deklorinator yang dapat memecah kloramin. Sebab, beberapa kota menggunakan bentuk klorin yang dapat diubah menjadi kloramin, senyawa amonia. Anda mungkin dapat menggunakan air tua juga. Ini adalah air yang telah ditinggalkan setidaknya selama 24 jam. Tujuannya untuk memungkinkan klorin menghilang, sehingga tidak berbahaya bagi ikan.

9. Uji amonia secara berkala

Cara terbaik untuk memantau kualitas air akuarium adalah dengan rutin melakukan pengujian air. Uji air untuk amonia setiaknya dilakukan dua kali sebulan untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi serius. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News