HOME, Keluarga

8 Cara Mengatasi Perilaku Anak yang Sulit Diatur

8 Cara Mengatasi Perilaku Anak yang Sulit Diatur

MOMSMONEY.ID -  Perilaku anak yang sulit diatur tentu kerap membuat orang tua kesal dan khawatir untuk membawa anak-anaknya ke acara pertemuan sosial karena takut perilaku anak mereka akan mengacaukan acara tersebut. Apakah Anda mengalaminya, Moms? 

Di balik perilaku anak yang menyulitkan, komponen genetik menjadi salah satu faktor yang memengaruhinya dengan cukup kuat. Di sisi lain, pola asuh yang keras juga bisa berdampak pada anak dan menjadikan perilakunya sulit diatur. Adapun beberapa ciri-ciri dari perilaku anak yang menyulitkan antara lain suka menantang, cerewet, kerap menyakiti orang lain, tantrum, dan marah berlebihan.

Nah, jika perilaku anak Moms tergolong sulit diatur, inilah 8 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya sebagaimana dilansir dari Firstcry Parenting.

Baca Juga: Saat Pasangan Anda Membuat Marah, Praktikkanlah 5 Tips Manajemen Marah Ini

1. Lakukan tindakan pencegahan

Meski cara yang satu ini membutuhkan latihan, namun akan bekerja secara efektif untuk membantu mengatasi anak Anda yang sulit diatur.

Gunakanlah pengetahuan Anda tentang tempramen anak untuk memprediksi dan mencegah anak melakukan hal-hal yang dapat membuat Anda marah. Jika mereka suka mengeluarkan pakaian dari lemari saat Anda berada di dapur, maka kuncilah ruangan yang terdapat lemari pakaian di dalamnya agar anak tidak dapat masuk dan menjangkau lemari tersebut. Anda juga perlu mengetahui kapan anak merasa begitu energik, lelah, atau pemarah sehingga Anda dapat menjadwalkan perjalanan atau kunjungan ke dokter saat mereka ada di kondisi terbaiknya.

Saat Anda mengajak mereka bepergian, bawalah mainan atau camilan favoritnya untuk menghilangkan kebosanan.

2. Pertahankan kontrol diri

Tidak peduli seberapa tidak siap Anda untuk menghadapi perilaku anak yang susah diatur, jangan lantas melepaskan kendali atau memenuhi segala permintaan anak hanya supaya mereka berhenti bertingkah.

Memilih menyerah terhadap perilaku negatif anak justru akan menjadi kesempatan bagi anak untuk memanipulasi Anda. Jadi, berusahalah untuk tetap menjaga kontrol diri dengan baik dan bersikap tegas kepada anak-anak Anda.

3. Tetaplah tenang

Semakin Anda tenang maka semakin baik pula kemampuan Anda untuk menangani situasi sulit. Tunjukkanlah nada bicara yang tenang, mantap, dan netral saat Anda memberi tahu anak Anda untuk menghentikan perilaku buruknya.

Saat membujuk anak untuk melakukan sesuatu seperti mencuci tangan sebelum makan, nada sugestif akan lebih membantu daripada nada memerintah. Jadi, alih-alih mengatakan “Cepat cuci tangan dan kakimu!”, alangkah baiknya Anda mengatakan “Kenapa kamu tidak mencuci tangan dan kakimu selagi saya menyiapkan makan malam?”.

4. Jadilah pendengar yang baik

Didengarkan dengan sungguh-sungguh adalah salah satu hal terpenting bagi anak-anak karena mereka akan merasa begitu diperhatikan. Maka dari itu, setiap kali anak mengungkapkan kegembiraan atau kesedihan mereka, coba dengarkan dan balaslah kata-kata mereka dengan baik sehingga anak akan tahu bahwa ada orang yang bersedia mendengarkannya.

Dengan menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak Anda, itu akan meminimalkan perilaku anak yang sulit diatur mengingat perhatian yang mereka butuhkan akan tercukupi tanpa mereka perlu berperilaku buruk.

5. Berempatilah kepada anak Anda

Tak seperti Anda, anak-anak tidak dapat memahami badai emosional yang melewati pikiran mereka. Kapan pun memungkinkan, bantulah anak Anda untuk menyelaraskan perasaan mereka dan ajari mereka untuk bisa melabeli perasaannya sehingga anak dapat mengartikulasikan dengan lebih baik apa yang terjadi kepada mereka.

Saat anak Anda merasakan kesulitan, kelelahan, kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan, cobalah untuk memvalidasi perasaan yang sedang mereka alami alih-alih meremehkan atau menggodanya.

6. Berikan penjelasan lebih

Alih-alih bereaksi berlebihan terhadap perilaku anak yang nakal dan sulit diatur, jelaskanlah kepada mereka bahwa perilaku seperti merebut mainan anak lain itu buruk karena anak pasti tidak akan menyukainya saat hal tersebut terjadi pada dirinya sendiri.

Hal yang sama juga berlaku untuk perilaku memukul atau menggigit sehingga anak dapat lebih memahami bagaimana perilaku mereka memengaruhi orang lain.

7. Berikan hadiah

Ini adalah strategi yang harus Anda lakukan hanya ketika anak berperilaku baik pada saat yang dibutuhkan. Saat anak Anda mampu memenuhi janjinya untuk bermain dengan baik bersama anak-anak lainnya dan mereka terus melakukannya, perlakukanlah mereka secara lebih istimewa seperti memberikan es krim atau makanan ringan favoritnya sebagai hadiah.

Anda juga dapat menerapkan metode ini untuk membujuk anak supaya mau melakukan hal-hal lainnya seperti minum obat atau minum susu.

8. Terapkan konsekuensi yang sesuai

Konsekuensi juga sama pentingnya dengan penghargaan dalam hal mengatasi perilaku sulit pada anak.

Kendati demikian, tidak semua metode disiplin yang sama dapat berhasil pada setiap anak. Jika Anda merasa bahwa konsekuensi berupa time out tidaklah berhasil pada anak Anda, maka Anda harus segera menggantinya dengan metode disiplin lain yang tentunya efektif misalnya dengan mengambil hak istimewa anak supaya mereka tidak bisa menikmati hal-hal favorit yang biasa mereka lakukan untuk sementara waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News