HOME, Keluarga

7 Jenis Tanaman Obat Keluarga Paling Umum Ditanam dan Khasiatnya

7 Jenis Tanaman Obat Keluarga Paling Umum Ditanam dan Khasiatnya

MOMSMONEY.ID - Sejak zaman dahulu, secara turun-temurun beberapa jenis tanaman dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional di Indonesia. Tanaman obat ini dikenal sebagai TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang biasanya ditanam sendiri oleh masing-masing keluarga di pekarangan mereka untuk memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.

Dilansir dari Wikipedia.com, tanaman obat keluarga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Bagian tanaman yang diambil sebagai obat dapat berupa daun, kulit batang, buah, biji, umbi, dan bahkan akarnya. Dari total 40 ribu jenis obat tradisional dari seluruh dunia, 30 ribu di antaranya diyakini berada di Indonesia. Namun, hanya 9 ribu jenis obat herbal saja yang diduga memiliki manfaat kesehatan.

Baca Juga: 7 Jenis Sukulen Cantik yang Mudah Perawatannya

Nah, berikut adalah 7 jenis tanaman obat keluarga yang paling umum ditanam dan sejumlah manfaatnya. Bila Anda tertarik, mungkin Anda bisa mulai memilikinya sekarang.

Daun Sirih

Daun sirih selain dijadikan sebagai tanaman hias merambat, juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat keluarga. Tanaman ini asli dari Indonesia, sehingga mudah dibudidayakan di sini. Bagian dimanfaatkan adalah bagian daunnya yang lebar. Biasanya dijadikan rebusan untuk diminum atau digunakan secara langsung.

Daun sirih berkhasiat untuk menjaga kesehatan pencernaan, mengatasi diabetes, menurunkan kolestrol, asma, masalah haid, dan sebagai obat batuk. Zaman dulu, sirih juga digunakan untuk menginang yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sirih juga dapat digunakan untuk mengatasi mimisan.

Jeruk Nipis

Jeruk nipis banyak dimanfaatkan daun dan buah jeruknya sebagai bahan masakan dan sekaligus obat-obatan. Jeruk nipis mengandung berbagai macam nutrisi yang baik untuk tubuh. Manfaatnya adalah meningkatkan imun tubuh, membantu menurunkan berat badan, menurunkan tingkat gula darah, mengatasi peradangan, dan mencegah dehidrasi.

Penanaman jeruk nipis membutuhkan kedalaman perakaran di bawah 40 cm, sehingga pot yang dalam sangat dibutuhkan atau Anda dapat menanamnya langsung di dalam tanah pekarangan. Tanaman ini juga membutuhkan sinar matahari langsung agar dapat berbuah.

Jahe

Jahe adalah salah satu yang paling populer di Indonesia. Bagian yang dimanfaatkan adalah umbinya. Jahe dapat mengatasi gangguan pencernaan, seperti sakit perut dan maag, pusing akibar vertigo, sakit kepala, nyeri haid, hingga nyeri sendi, seperti rematik dan osteoarthritis. Namun, jahe juga banyak digunakan untuk campuran minuman untuk menghangatkan badan karena rasanya yang sedikit pedas dan sensasi hangat di dalam tubuh.

Jahe banyak ditanam di dalam pot-pot rumah atau tanah pekarangan dengan kelembapan yang cukup tinggi. Namun, tanah yang digunakan tidak boleh tergenang air. Agar jahe berbuah umbinya, unsur hara pada media tanam harus tinggi.

Baca Juga: Cara Merawat Sukulen yang Anti Ribet di Dalam Ruangan

Kunyit

Kunyit umum dijadikan sebagai jamu yang baik untuk kesehatan tubuh, terutama untuk para perempuan yang mengalami masalah menstruasi. Kunyit mengandut zat kurkumin, yakni senyawa berwarna kuning yang memiliki sifat antiradang dan antioksidan. Dilansir dari SehatQ, kunyit dapat menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kolestrol, menurunkan kadar gula darah, penyakit jantung, dan mencegah kanker. Kunyit juga banyak dijadikan sebagai bumbu masakan, salah satunya adalah nasi kuning.

Kunyit dapat ditanam di dalam pot dengan tanah organik yang lembap dan dikeringkan dengan baik. Anda dapat menanam kunyit dari umbi kunyit lain yang ditanam sekitar 5 cm di bawah permukaan tanah, dengan kuncup menghadap ke atas.

Jintan Hitam

Jintan hitam telah digunakan sejak berabad-abad tahun yang lalu di zaman Nabi Muhammad SAW untuk pengobatan, yang dikenal dengan habbatusauda. Bagian tanaman yang diambil adalah bijinya yang berwarna hitam. Meski memiliki rasa yang membekas, ini bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalatan tubuh, penyakit pernapasan, mengatasi gangguan tidur, mengatasi bakteri dan virus, serta alergi.

Jintan hitam dapat dibudidayakan dengan penyemaian biji. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari langsung dan pengairan yang banyak, tetapi tidak sampai tergenang air. Saat berbunga, tanaman ini dapat dipanen kapan saja selama tahun pertumbuhan.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tanaman Tidak Diberi Pupuk? Simak Jawabannya

Kayu Manis

Kayu manis banyak dijadikan sebagai bahan campuran minuman dan makanan untuk menambah cita rasa. Selain itu, ada berbagai macam khasiat kesehatan dari kayu manis, yakni mengatasi nyeri haid, menurunkan risiko diabetes, meningkatkan kesehatan, mengurangi peradangan, dan membantu melawan bakteri jahat dalam tubuh. Bagian yang dimanfaatkan adalah kulit batang yang telah dikeringkan.

Kayu manis dapat tumbuh subur di iklim tropis basah dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis tanah yang baik untuk tanaman ini adalah tanah yang banyak mengandung humus, remah, berpasir, dan mudah menyerap air.

Kumis Kucing

Tanaman kumis kucing memiliki bunga yang cantik dan unik seperti kumis pada hewan kucing. Tak heran tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman hias. Namun, ada khasiat yang tersimpan sebagai tanaman obat keluarga juga. Kumis kucing mengandung zat aktif, seperti orthosiphon, sinensetin, lipophilic, flavonoid, orthosiphol, dan rosmarinic acid. Khasiatnya adalah mengobati masalah ginjal, menyembuhkan diabetes, hipertensi, dan asam urat.

Kumis kucing dapat ditanam di dalam pot dengan tanah gembur, subur, dan kaya unsur hara. Tanaman kumis kucing dapat diperbanyak dengan metode stek batang. Pada masa pertumbuhan, tanaman kumis kucing membutuhkan banyak air.

Selanjutnya: Ini Beberapa Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Kaktus dengan Rutin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News