Keluarga

7 Cara untuk Membantu Anak Membentuk Pola Pikir yang Berkembang

7 Cara untuk Membantu Anak Membentuk Pola Pikir yang Berkembang

MOMSMONEY.ID - Konsep pola pikir yang berkembang atau growth mindset dikembangkan oleh seorang Profesor Psikologi bernama Carol Dweck setelah penelitian ekstensifnya yang menunjukkan bahwa anak-anak yang bertahan melalui tantangan percaya jika mereka dapat melakukannya dengan lebih baik lagi. Di sisi lain, anak-anak yang menyerah terhadap tantangan percaya bahwa mereka tidak dapat meningkatkan kemampuan mereka.

Merupakan sikap yang perlu ditanamkan pada semua anak sejak usia dini, nyatanya pola pikir yang berkembang memang memiliki beragam manfaat antara lain meningkatkan kecintaan anak terhadap belajar, memberikan hasil yang lebih baik dalam ujian, serta mengatur anak untuk menjalani hidup secara positif.

Untuk mewujudkannya, kira-kira apa yang bisa para orang tua lakukan? Melansir Firstcry Parenting, berikut 7 cara untuk membantu anak membentuk pola pikir yang berkembang.

Baca Juga: Waspada, Begini Cara Mencegah Social Engineering!

1. Ajarkan pada anak bahwa kesalahan adalah sesuatu yang wajar

Mencoba sesuatu yang baru tentu tidak lepas dari bayang-bayang kesalahan dan kegagalan. Namun, seseorang tidak akan pernah menemukan nilai yang berharga jika tidak mau melangkah, takut salah, atau tidak mau memperbaiki kesalahannya.

Dengan mengajarkan anak-anak Anda bahwa tidak apa-apa bagi mereka untuk melakukan kesalahan, itu dapat membebaskan mereka dari ketakutan akan tantangan apapun dan mempersiapkan mereka untuk tetap berusaha dengan penuh percaya diri.

2. Arahkan anak untuk mencoba pendekatan dan ide baru

Selalu ada lebih dari satu cara yang bisa anak coba untuk memecahkan sebagian besar masalah yang mereka hadapi di sekolah maupun kegiatan apapun. Jika anak Anda kesulitan dengan satu metode, sarankan mereka untuk mencoba metode lain yang mungkin saja berhasil.

Latihlah anak Anda untuk bisa memecahkan masalahnya dengan menggunakan metode brainstorming. Melansir Alodokter, brainstorming adalah sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat. Dengan brainstorming, anak Anda pun akan terangsang untuk berpikir secara logis, spontan, dan kreatif.

3. Bicara terbuka kepada anak tentang kesalahan

Membicarakan kesalahan bukanlah latihan untuk menjadi rendah hati. Ini merupakan metode pertukaran ide yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana keadaan anak saat mereka terjebak di dalam kesalahan dan bagaimana cara mereka keluar dari sana.

Jika kesalahan telah menuntun anak ke sebuah jalan buntu tanpa solusi, maka membicarakannya secara terbuka dapat membantu mereka untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.

4. Ajarkan anak untuk fokus pada upaya

Meskipun semua tugas dimaksudkan untuk mencapai hasil, namun terlalu fokus atau berorientasi pada hasil terkadang dapat mengganggu pembelajaran yang seharusnya anak Anda dapatkan.

Jadi, ajarkan anak Anda untuk lebih menekankan upaya alih-alih hasil karena hasil akan secara otomatis mengikuti upaya yang telah anak Anda lakukan.

Baca Juga: Ingin Menanam Pohon Pisang di Dalam Rumah? Begini Caranya!

5. Apresiasi ketekunan anak

Akuilah usaha dan ketekunan anak-anak Anda setiap kali Anda memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Tak perlu memberikan pujian setinggi langit namun palsu, cukup ucapkan kata-kata sederhana nan bermakna seperti “Saya telah melihat kamu bekerja keras dan saya salut dengan itu”. Dengan begini, anak Anda akan termotivasi untuk selalu berkembang dan memahami bahwa usahanya tidaklah sia-sia.

6. Ganti kata “tidak” menjadi “belum”

Meski terlihat sepele, namun pemilihan kata-kata yang tepat memiliki kekuatan yang luar biasa bagi siapa pun termasuk anak-anak.

Ketika anak Anda berkata “Saya tidak tahu bagaimana menyelesaikannya”, mintalah mereka untuk mengganti kata-katanya tadi menjadi “Saya belum tahu bagaimana menyelesaikannya”. Melalui perubahan sederhana ini, anak akan terbantu untuk membangun pola pikir berkembang yang kuat dan tentunya berguna di sepanjang kehidupan mereka.

7. Tidak memaksa anak

Tidak selalu mudah untuk mempertahankan pola pikir yang berkembang terutama jika anak mengalami kegagalan yang sulit ditangani. Secara umum, anak-anak akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan kembali perspektif dan kepercayaan dirinya untuk bangkit dari kegagalan.

Jika Anda memaksa mereka untuk memiliki pola pikir yang berkembang setiap saat, tentu itu bukan sesuatu yang realistis. Jadi, berikanlah anak Anda jeda untuk mengumpulkan kekuatannya dan mau mencoba lagi hal-hal yang belum berhasil mereka capai tanpa perlu menekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News