HOME, Keluarga

7 Alasan yang Memungkinkan Anak Anda Menangis, Salah Satunya Karena Kelelahan

7 Alasan yang Memungkinkan Anak Anda Menangis, Salah Satunya Karena Kelelahan

MOMSMONEY.ID - Anak-anak memang identik dengan menangis. Kendati normal, apakah Anda tahu hal apa saja yang bisa menyebabkan anak menangis?

Untuk membantu kebingungan Anda terkait faktor penyebab anak menangis, berikut MomsMoney paparkan 7 alasan yang menjadi salah satu kemungkinan anak-anak menangis sebagaimana dilansir dari Very Well Family. Yuk, simak!

1. Anak mengalami kelelahan

Salah satu alasan paling sering dijumpai dibalik tangisan anak-anak adalah faktor kelelahan. Ketika anak lelah, mereka akan mudah gelisah dan meledak-ledak sambil menangis.

Baca Juga: Manfaat Tidur Siang bagi Anak-Anak, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Mood!

Kelelahan pada anak memang tidak dapat Anda cegah 100%. Namun, Anda dapat meminimalkannya dengan cara menjaga waktu tidur mereka. Mulailah dengan mengatur waktu tidur yang sesuai dengan tingkatan usia dan usahakan supaya anak rutin untuk tidur siang.

Apabila anak menunjukkan tanda-tanda ingin mengamuk dengan mata yang berkaca-kaca namun terlihat mengantuk, Anda dapat menidurkan mereka agar mereka tidak lepas kendali.

2. Lapar

Balita atau anak kecil kemungkinan besar akan memberi tahu Anda bahwa mereka lapar, kecuali jika mereka terlalu sibuk bermain.

Ketika anak tidak terlalu bisa mengutarakan keinginannya untuk makan, mereka cenderung akan menangis untuk memberikan sinyal kepada orangtuanya tentang rasa laparnya.

Jika perut anak sudah lama tidak diisi makanan sejak mereka terakhir makan, plus suasana hatinya sedang buruk, cobalah untuk menawarkan mereka makan.

Karena itu, ketika Anda dan anak sedang berada jauh dari rumah, bawalah camilan sehat sebagai solusi untuk menahan air mata si kecil dengan cepat.

3. Anak terlalu terstimulasi

Taman bermain atau pesta ulang tahun merupakan tempat yang sangat mungkin diinginkan anak untuk meningkatkan mood mereka. Kendati demikian, tak jarang hiruk pikuk yang ada di dalamnya justru menjadi terlalu berat bagi beberapa anak.

Bisa jadi anak akan meneteskan air mata ketika mereka terlalu bersemangat. Apabila anak Anda menangis tanpa alasan saat berada di lokasi yang bising atau sibuk, berikanlah mereka waktu untuk menepi dan beristirahat.

Lalu, ajak mereka ke tempat yang lebih tenang dan biarkan duduk di sana selama beberapa menit untuk menenangkan diri.

Jika anak tak kunjung tenang, sebaiknya Anda membawa mereka untuk pulang ke rumah lebih awal.

4. Stres

Stres adalah salah satu alasan bagi banyak orang untuk menangis termasuk anak-anak terutama pada anak yang lebih besar.

Penyebab stres pada anak bervariasi. Bisa jadi karena jadwal yang terlalu padat padahal anak memerlukan waktu luang untuk bermain atau bersantai.

Masalah di sekitar anak juga bisa membuat mereka stres, contohnya pernikahan orang tua yang bermasalah, pindah rumah atau sekolah, hingga berita buruk yang mereka lihat di televisi.

Sangat mungkin bagi anak untuk menangis ketika mereka merasakan beban dari peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

Untuk mengatasi stres pada anak, Anda dapat mengajarkan cara mengelola stres yang baik kepada mereka melalui pernapasan dalam, meditasi, olahraga, atau aktivitas yang santai.

5. Anak ingin diperhatikan

Menangis adalah cara yang bagus bagi anak untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Ketika Anda merespons tangisan anak dengan meminta mereka untuk berhenti atau menanyakan alasan mengapa mereka menangis, Anda justru dapat mendorong anak untuk melanjutkan tangisannya.

Bila memungkinkan, abaikan saja perilaku mencari perhatian dari anak dengan cara menghindari kontak mata dan tidak memulai percakapan dengan mereka.

Ketika anak merasa diabaikan, mereka pun akan sadar bahwa tidak menyenangkan untuk membuat ulah atau berteriak keras ketika tidak ada yang memerhatikan mereka.

Tunjukkan pada anak bahwa mereka bisa mendapatkan perhatian melalui cara yang baik seperti mematuhi aturan.

Dan, supaya anak merasa diperhatikan dan jarang menangis demi meminta perhatian, Anda harus menyisihkan waktu setiap harinya untuk bermain bersama mereka.

6. Anak menginginkan sesuatu

Anak kecil tidak mengerti perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Ketika anak menginginkan sesuatu, mereka akan cenderung memaksa keinginannya untuk Anda penuhi pada saat itu juga. Tatkala keinginan mereka Anda tolak, air mata kekecewaan dan keputusasaan pun akan tercipta.

Meskipun penting untuk menunujukkan empati, namun jangan lantas membuat Anda mengiyakan segala permintaan anak karena hal itu sama saja dengan mengajari anak menggunakan air mata untuk memanipulasi.

Ajarkanlah anak tentang cara tepat untuk mengatasi perasaan ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, misalnya meluapkan perasaannya melalui kegiatan menggambar.

7. Anak ingin melarikan diri dari tuntutan

Ketika anak benar-benar tidak ingin melakukan sesuatu misalnya membereskan mainan, air mata tak jarang menjadi cara untuk menyalurkan keengganannya. Air mata ini bisa jadi berasal dari kesedihan, namun bisa juga merupakan tipuan.

Penting bagi Anda untuk mengajarkan anak untuk tetap dapat mengikuti peraturan meski mereka merasa sedih, marah, atau tidak suka.

Setiap kali anak merasa kesal karena permintaan yang Anda buat, maka itu menjadi kesempatan untuk membantu mereka belajar mengambil tindakan positif bahkan ketika suasana hati mereka buruk.

Demikian 7 alasan logis yang bisa menjadi penyebab anak Anda menangis. Apabila Anda merasa bahwa tangisan anak Anda tidak normal dan tidak bisa dibendung dengan cara apapun, sangat disarankan bagi Anda untuk membawa mereka ke dokter untuk mendiagnosis kondisi anak secara akurat. Pasalnya, tangisan anak yang terus-menerus bisa diakibatkan oleh masalah medis seperti infeksi telinga.

Selanjutnya: Beberapa Kondisi yang Bisa Memicu Stres pada Anak-Anak, Orang Tua Harus Cermat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News