HOME, Keluarga

6 Tanda Orang yang Pasif Agresif, Apakah Anda Termasuk?

6 Tanda Orang yang Pasif Agresif, Apakah Anda Termasuk?

MOMSMONEY.ID - Apakah Anda pernah berjumpa dengan seseorang yang terlihat kooperatif di luar, namun kenyataannya tidak seperti itu? Atau, justru Anda lah yang berperilaku demikian?

Itulah yang dinamakan dengan pasif-agresif. Dilansir dari Hello Sehat, pasif-agresif adalah cara seseorang untuk menyampaikan kekecewaan atau rasa marah secara tersirat alias tidak langsung. Biasanya, sikap ini didorong oleh rasa takut atau enggan untuk mengungkapkan emosi negatif secara langsung.

Meski istilah ini berbentuk frasa, namun pasif-agresif bukan berarti menunjukkan perilaku yang bergantian antara pasif dan agresif, melainkan menggabungkannya secara bersamaan menjadi satu perilaku yang membingungkan dan menjengkelkan bagi orang lain.

Secara harfiah, pasif-agresif melibatkan berbagai perilaku yang dirancang untuk membalas orang lain tanpa orang lain tersebut mengenali kemarahan yang mendasarinya.

Baca Juga: Punya Anak Remaja yang Sulit Diatur? 5 Tips Ini Bisa Membantu Anda Menghadapinya

Orang yang pasif-agresif percaya bahwa hidup hanya akan bertambah buruk jika orang lain mengetahui kemarahannya sehingga mereka mengungkapkannya secara tidak langsung.

Sebagai bahan introspeksi bagi Anda, inilah 6 tanda yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki perilaku pasif-agresif sebagaimana dilansir dari Psychology Today.

1. Gemar menyangkal kemarahan secara verbal

Ketika ditanya “apakah kamu marah?”, orang yang pasif-agresif hampir selalu berkata “tidak”. Dikarenakan mereka tidak merasa nyaman dengan kemarahan atau konflik, orang-orang yang pasif-agresif pun berusaha menyangkal emosi semacam itu sebagai cara untuk tetap hidup dengan nyaman.

Faktanya, perilaku yang mereka tunjukkan di luar sering kali mengkhianati apa yang mereka rasakan atau pikirkan di dalam.

2. Kerap menarik diri

Dikarenakan mengakui perasaan marah secara langsung terasa begitu tidak nyaman, orang yang pasif-agresif pun lebih memilih untuk menunjukkan emosi mereka yang sebenarnya melalui perilaku seperti menarik diri, merajuk, dan silent treatment.

Orang pasif-agresif sering digambarkan sebagai sosok perenung atau manipulatif diam-diam. Pasalnya, mereka sering mengendalikan iklim emosional dalam sebuah ruangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

3. Sering membuat orang lain marah

Kendati orang yang pasif-agresif tidak suka memberi tahu bagaimana perasaannya, nyatanya mereka tetap ingin orang lain tahu bagaimana perasaannya yang sebenarnya secara langsung.

Ciri khas orang pasif-agresif adalah mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan dan meletakkan perasaan yang sedang mereka alami pada diri orang lain. Alhasil, sikapnya yang demikian mampu membuat orang lain melampiaskan kemarahannya kepada mereka.

4. Bersikap kooperatif tapi sebenarnya tidak kooperatif

Orang yang pasif-agresif sering kali memenuhi permintaan orang lain secara verbal namun tidak mewujudkannya dengan baik atau tepat waktu. Dengan kata lain, orang-orang semacam ini gemar menunda sesuatu yang telah mereka iyakan.

Pada dasarnya, orang pasif-agresif cenderung melakukan tugas secara tidak efisien atau di bawah standar yang dapat diterima.

Misalnya, menulis tulisan yang tidak terbaca, membiarkan cucian terlalu lama di mesin pengering hingga kusut, atau mengirim pekerjaan melebihi deadline yang telah ditentukan.

5. Suka menggunakan aplikasi untuk menghindari komunikasi langsung

Dikarenakan orang yang pasif-agresif gemar menghindari konfrontasi secara langsung, mereka pun menjadi lebih senang untuk menggunakan metode komunikasi elektronik yang memungkinkan mereka untuk menghindari interaksi tatap muka.

Mengirim email yang penuh aura permusuhan, chat yang mengelak, atau mengupload sesuatu yang tidak jelas di media sosial menjadi cara yang nyaman bagi orang-orang pasif-agresif untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain.

6. Tidak bosan membuat alasan tanpa akhir

Salah satu hal yang paling membuat frustasi dari berinteraksi dengan orang pasif-agresif yaitu mereka kerap membombardir orang lain dengan berbagai alasan yang mereka pikir masuk akal untuk membenarkan segala perilaku mereka.

Misalnya, orang pasif-agresif yang berstatus karyawan tidak akan ragu untuk menjelaskan kepada atasannya bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu.

Alasannya, misalnya, ingin merawat ibunya yang sedang sakit. Padahal, nyatanya, mereka tidak suka melakukan tugas yang diberikan oleh atasannya tersebut.

Intinya, orang pasif-agresif tergolong ahli dalam hal kabur dari sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan dengan cara melemparkan alasan-alasan yang tak seorang pun berani mempertanyakannya.

Itulah 6 tanda yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki perilaku pasif-agresif. Apakah tanda-tanda di atas ada pada diri Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News