Keluarga

6 Cara Tepat Menghadapi Anak yang Berperilaku Tidak Sopan

6 Cara Tepat Menghadapi Anak yang Berperilaku Tidak Sopan

MOMSMONEY.ID - Anak akan mulai mengembangkan identitasnya sendiri dan tidak ragu menguji batasan-batasan yang ada tatkala mereka tumbuh. Bahkan, tak jarang anak berperilaku secara berlebihan tanpa mereka sadari.

Sebagai orang tua, tentu sudah menjadi tanggung jawab Anda untuk mengajarkan anak Anda tentang perilaku apa saja yang bisa dan tidak bisa diterima.

Jika anak Anda mulai menunjukkan perilaku atau sikap yang tidak dapat diterima, maka langkah terbaik yang bisa Anda ambil adalah menghentikannya sesegera mungkin. Melansir ParentCircle, inilah 6 cara tepat menghadapi anak yang berperilaku tidak sopan.

Baca Juga: 8 Tips yang Efektif untuk Meningkatkan Konsentrasi Si Kecil

1. Jangan langsung tersinggung

Kebanyakan anak berperilaku tidak sopan ketika mereka marah. Selama masa-masa itu berlangsung, anak mungkin akan menganggap Anda sebagai ancaman dan sibuk memikirkan cara untuk melawan ancaman tersebut yang tidak lain adalah Anda.

Nah, dikarenakan anak cenderung tidak dapat berpikir secara rasional atau mendengarkan suara dari akal sehat mereka, pastikan Anda memahami betul fakta ini dan tetap bersikap tenang. Pasalnya, menanggapi perilaku tidak hormat anak dengan cara yang kasar dan tidak dapat mereka terima hanya akan mendorong anak untuk bertindak lebih menantang. Pada akhirnya, Anda lah yang akan berakhir dalam situasi sulit.

2. Berempatilah kepada anak Anda

Ada beberapa faktor yang dapat membuat anak berperilaku tidak baik dan menunjukkan rasa tidak hormat. Misalnya, rasa lapar, perubahan rutinitas, dan ketidakmampuan untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan.

Jadi, tatkala anak Anda berperilaku tidak sopan, berempatilah kepada mereka alih-alih langsung memarahinya. Setelah mereka menjadi lebih tenang, bicaralah dengan anak Anda untuk mencari tahu apa yang menyebabkan mereka bertindak tidak pantas. Ini akan membuat anak Anda merasa didengar dan dipahami.

Beri tahu anak Anda bahwa kata-kata dan tindakan mereka yang demikian telah menyakiti perasaan Anda. Saat berbicara dengan anak Anda, pertahankan kontak mata dengan mereka tanpa memberikan kesan yang mengintimidasi.

3. Tetapkan aturan dasar

Ketika ada aturan untuk diikuti oleh anak-anak Anda, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk mematuhi perilaku yang dapat diterima. Jadi, ajak anak untuk berkumpul dan bertukar pikiran tentang aturan yang harus mereka ikuti.

Misalnya, anak tidak boleh memukul atau memanggil nama asli dari orang yang lebih tua, tidak boleh menonton TV setelah jam 8 malam, tidak boleh bermain gadget lebih dari 1 jam, dan sebagainya. Selain menciptakan aturan, tetapkan juga konsekuensi jikalau anak Anda melanggar aturan yang sudah dibuat.

Baca Juga: 6 Tips untuk Memastikan Anak Tetap Aman Saat Bermain Internet

4. Berikan anak pilihan

Menawarkan pilihan adalah win-win solution bagi Anda maupun anak-anak. Dengan memberikan anak pilihan, anak akan merasa bahwa mereka memiliki kendali atas sebuah hasil, sementara Anda akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Selain itu, memberikan pilihan dan mendengarkan apa yang anak katakan juga akan membuat mereka merasa bahwa Anda adalah bagian dari tim mereka. Alhasil, anak akan menjadi lebih kooperatif. Meskipun begitu, pastikan pilihan yang Anda tawarkan kepada anak sesuai dengan usia mereka ya.

5. Biarkan anak menghadapi konsekuensi alami

Saat anak mengabaikan permintaan atau peringatan dari Anda, mungkin sudah waktunya untuk membiarkan mereka menghadapi konsekuensi alami dari tindakannya.

Misalnya, Anda menjumpai anak menumpahkan cat warna ke seragam sekolahnya padahal Anda sudah memberikan peringatan kepada mereka untuk mengganti pakaian terlebih dahulu sebelum bermain cat warna. Alih-alih memarahinya, tetaplah bersikap tenang dan berikan anak saran terkait apa yang harus mereka lakukan kemudian.

Melalui cara ini, anak akan terbantu untuk bisa memahami hasil dari tindakan yang telah mereka lakukan.

6. Jadilah role model yang baik

Menjadi role model yang baik merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong perilaku positif pada anak. Ingat, anak selalu belajar dengan cara mengamati setiap gerak-gerik Anda. Maka dari itu, jika Anda suka bersikap kasar dan menyakiti orang-orang di sekitar, besar kemungkinan anak akan mengikuti jejak Anda.

Jadi, perhatikan segala perilaku Anda sendiri dan selalu perlakukan semua orang termasuk anak sebagaimana Anda ingin diperlakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News