HOME, Keluarga

6 Cara Meningkatkan Komunikasi dengan Anak-Anak Anda Supaya Semakin Akrab

6 Cara Meningkatkan Komunikasi dengan Anak-Anak Anda Supaya Semakin Akrab

MOMSMONEY.ID - Dalam hubungan apapun termasuk hubungan orang tua-anak, komunikasi yang baik menjadi salah satu kunci utama untuk meningkatkan ikatan yang akrab satu sama lain. Setiap kali anak merasakan emosi tertentu seperti kemarahan, para orang tua pun dituntut untuk bisa menggali apa yang sedang anak alami tersebut melalui komunikasi yang tepat.

Jika keterampilan komunikasi yang dimiliki orang tua baik, itu akan menjadi contoh yang terlihat dan terdengar positif bagi anak sehingga secara otomatis akan memengaruhi kemampuan komunikasi anak ke depannya. Ketika seorang anak terbiasa atau sudah dilatih berkomunikasi dengan baik sedari dini, kemungkinan besar mereka akan tumbuh menjadi sosok komunikator dan pendengar yang baik kelak. Selain itu, anak dengan kemampuan komunikasi yang baik juga memiliki kesempatan besar untuk menjadi orang sukses dikarenakan keterampilan komunikasi menjadi salah satu kualifikasi paling dicari dalam kebanyakan lowongan pekerjaan.

Nah, untuk mengawalinya, Anda bisa meningkatkan komunikasi Anda dengan anak terlebih dahulu guna menjadi role model sekaligus melatih dan membiasakan anak-anak Anda untuk berkomunikasi dengan baik. Lalu, apa saja yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan komunikasi dengan anak Anda? Melansir All Pro Dad, simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Praktikkan 5 Cara Berikut Ini Supaya Anak Mampu Mengendalikan Diri dengan Baik

1. Hindari pertanyaan buntu

Ajukanlah kepada anak-anak jenis pertanyaan yang akan memperluas interaksi daripada memotongnya. Sebaliknya, pertanyaan yang membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak" akan membawa percakapan menuju ke jalan buntu.

Jadi, pastikan untuk memberikan pertanyaan yang akan mendorong anak untuk mendeskripsikan, menjelaskan, atau berbagi ide guna memperluas percakapan.

2. Perpanjang percakapan

Cobalah untuk mengambil sepotong percakapan anak Anda kemudian tanggapi pernyataan mereka tersebut dengan mengajukan pertanyaan yang menyatakan kembali atau menggunakan beberapa kata yang sama dengan yang digunakan oleh anak Anda.

Dengan begitu, Anda akan memperkuat kepercayaan diri anak dalam hal keterampilan percakapan dan verbal mereka. Selain itu, mengulang kembali kata-kata anak Anda dalam percakapan yang sedang berlangsung juga akan meyakinkan anak bahwa ide-ide mereka didengarkan dan dihargai oleh Anda.

3. Bagikan pemikiran Anda

Dalam sebuah interaksi bersama anak-anak Anda, membagikan apa yang Anda pikirkan kepada anak menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Ini berguna untuk melatih anak supaya berani dan terbiasa memberikan pemikirannya.

Misalnya, jika Anda sedang bingung bagaimana mengatur ulang furnitur yang ada di ruang keluarga, libatkanlah anak Anda dengan pertanyaan seperti "Saya tidak yakin di mana tempat yang pas untuk meletakkan rak buku ini. Menurutmu, di manakah tempat yang bagus untuk meletakkannya? Apakah kamu punya ide?".

Baca Juga: Moms, Ini 7 Cara untuk Membantu Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Anda

4. Perhatikan tanda-tanda berakhirnya percakapan

Selain topik pembicaraan, tanda-tanda anak ingin mengakhiri sebuah percakapan juga harus Anda pahami dengan betul.

Ketika anak Anda mulai menatap ke arah lain selain Anda (tidak fokus), memberikan tanggapan konyol, atau meminta Anda untuk mengulangi kata-kata Anda, maka itulah saatnya bagi Anda untuk segera menghentikan percakapan dengan mereka.

5. Cerminkan perasaan

Salah satu keterampilan terpenting yang harus dimiliki oleh pendengar yang baik adalah kemampuan untuk menempatkan diri mereka pada posisi orang lain atau berempati dengan pembicara guna memahami pikiran dan perasaannya. Sebagai orang tua, cobalah untuk mencerminkan perasaan anak-anak Anda dengan cara mengulangi inti pembicaraan yang telah mereka sampaikan.

Misalnya, Anda dapat mencerminkan perasaan anak Anda dengan berkomentar "Sepertinya kamu sedang marah pada guru matematikamu" saat mereka berusaha menceritakan pengalaman kurang menyenangkannya di kelas matematika suatu hari.

Adapun kebiasaan mengulangi apa yang dikatakan oleh anak-anak Anda akan sangat berguna ketika anak mengalami emosi yang kuat dan mungkin tidak sepenuhnya mereka sadari.

6. Bantu memperjelas dan menghubungkan pengalaman

Saat Anda mendengarkan anak Anda, cobalah untuk memperjelas perasaan mereka dengan menyatakannya menggunakan kata-kata Anda sendiri.

Kosakata Anda yang lebih luas dapat membantu anak-anak Anda untuk mengekspresikan diri mereka seakurat dan sejelas mungkin serta akan memberikan mereka pemahaman yang lebih dalam tentang kata-kata dan pikiran batin mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News