HOME, Bugar

5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Anak Sedang Diare

5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Anak Sedang Diare

MOMSMONEY.ID - Diare menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh bayi di segala usia. Selain memperbanyak asupan cairan, Anda juga perlu memperhatikan apa saja yang dimakan oleh anak.

Berikut beberapa makanan yang harus dihindari saat bayi diare, baik oleh ibu (bayi yang masih minum ASI ekslusif) ataupun diberikan dalam bentuk MPASI.

1. Jus dan buah-buahan tertentu

Dikutip dari drgreene menjelaskan bahwa jus buah, kacang polong, pir, persik, prem, dan aprikot juga termasuk makanan yang harus dihindari saat bayi diare, terutama bagi bayi yang sudah makan MPASI.

Terlalu banyak konsumsi jus (terutama jus buah yang mengandung sorbitol dan fruktosa tinggi) atau terlalu banyak minum minuman manis dapat mengganggu pencernaan bayi dan menyebabkan diare.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah

2. Susu dan produk olahannya

Dilansir dari Parents susu dan produk olahannya merupakan yang paling dihindari untuk dikonsumsi bayi diare. Pasalnya, diare pada bayi juga dapat disebabkan oleh alergi protein susu, khususnya susu sapi.

3. Makanan dengan kandungan gluten tinggi

Mayoclinic menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan seperti gandum utuh, jelai, dan gandum hitam yang mengandung gluten dapat menyebabkan celiac disease yang ditandai dengan diare. Oleh karena itu, makanan-makanan tersebut perlu dihindari saat bayi diare.

Baca Juga: Anda Perlu Tahu! Ini Dia Manfaat dan Kandungan Gizi Air Tajin untuk Bayi

4. Makanan setengah matang

Dikutip dari situs Baby Center, bakteri seperti salmonella, shigella, staphylococcus, campylobacter, atau E. coli dapat menyebabkan diare sehingga konsumsinya harus dihentikan.

Beberapa infeksi bakteri dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, tetapi beberapa lainnya, seperti infeksi bakteri E. coli yang dapat ditemukan pada daging mentah atau dimasak setengah matang.

Jadi, jika anak mengalami diare disertai dengan kram perut, feses berdarah, demam, dan muntah, segera bawa ke dokter. Dokter akan memeriksanya dan mungkin mengevaluasi feses anak untuk memastikan adanya tanda-tanda infeksi bakteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News