Keluarga

5 Hal Ini Sebaiknya Tidak Orang Tua Lakukan Saat Anak Mengalami Tant/rum

5 Hal Ini Sebaiknya Tidak Orang Tua Lakukan Saat Anak Mengalami Tant/rum

MOMSMONEY.ID - Setiap anak akan melewati fase di mana tantrum biasa terjadi. Saat anak mengalami tantrum, apa yang biasanya Anda lakukan Moms?

Dalam upaya menghentikan tantrum pada anak, tak jarang orang tua menggunakan taktik disiplin yang justru bisa memperburuk amarah anak. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang menerapkan strategi hukuman untuk mengatasi perilaku tantrum anak.

Padahal, strategi yang berfokus untuk menghentikan perilaku tantrum anak daripada mengajarkan mereka keterampilan untuk mengatur diri mereka sendiri merupakan hal yang keliru.

Selain memberikan hukuman, ada 5 hal lain yang patut orang tua hindari ketika berusaha menghentikan perilaku tantrum anak. Melansir Verywell Family, inilah 5 hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan saat anak mengalami tantrum.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 4 Tanda Tubuh Mengalami Kekurangan Vitamin D!

1. Memberikan perhatian

Perhatian cenderung memperkuat perilaku tantrum anak bahkan jika itu adalah perhatian negatif.

Saat anak mengalami tantrum dan Anda meminta mereka untuk segera menghentikan perilaku tantrumnya, itu hanya akan mendorong anak untuk terus mengamuk. Perilaku tantrum anak juga cenderung menguat saat Anda mencoba berargumentasi dengan anak tatkala mereka mengamuk.

Sebaiknya, abaikan saja perilaku tantrum anak dengan berpura-pura tidak mendengarkan teriakan mereka atau pergilah jika memang diperlukan. Ini akan membuat anak menyadari bahwa mereka tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara menangis atau berteriak.

2. Menghibur anak

Jika anak Anda menangis lantaran mereka sedang benar-benar sedih, hiburlah mereka. Tapi, jika anak Anda menangis sembari berteriak dan mengamuk karena tidak mau melakukan rutinitas, maka menghiburnya hanya akan memperkuat perilaku tantrum mereka yang demikian.

Sebagai orang tua, sangat disarankan bagi Anda untuk mengajarkan anak Anda tentang bagaimana mengatasi emosi tidak nyaman dengan cara yang sehat.

Nah, ketika anak Anda mulai menggunakan cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaannya, barulah Anda bisa memberikan penguatan.

3. Menyerah pada keinginan anak

Terkadang, orang tua mengamuk karena merasa putus asa untuk menghentikan perilaku tantrum anak. Atau, mereka memutuskan untuk memenuhi keinginan anak begitu saja supaya anak mau menghentikan perilaku tantrumnya.

Faktanya, berupaya menenangkan anak dengan cara yang seperti itu akan mengajarkan kepada anak bahwa amarah merupakan cara terbaik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Kemungkinan, anak juga akan meningkatkan perilaku tantrum mereka di hari-hari berikutnya guna memengaruhi Anda supaya mau memenuhi keinginannya dengan segera.

4. Memperingatkan anak berulang kali

Memperingatkan anak untuk berhenti berteriak atau menangis secara berulang kali tatkala mereka tantrum tidak akan membantu. Justru, respons yang demikian akan menunjukkan kepada anak bahwa Anda tidak bersungguh-sungguh dengan apa yang Anda katakan.

Jika Anda dan anak sedang berada di dalam situasi yang mana mengabaikan perilaku tantrum anak bukanlah tindakan yang terbaik, maka Anda perlu menggantinya dengan memberikan mereka sebuah konsekuensi. Misalnya, tempatkanlah anak Anda di ruangan terpisah saat mereka mengalami tantrum atau singkirkan hak istimewa anak (contoh: camilan dan mainan) apabila perilaku buruk anak mengganggu orang lain.

Anggaplah tantrum sebagai cara bagi anak untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka yang belum terpenuhi. Alih-alih melihat tantrum sebagai perilaku yang tidak diinginkan, sebaiknya jadikan tantrum sebagai bentuk komunikasi anak.

5. Menyuap anak

Tantrum dapat menyerang anak kapan saja bahkan saat mereka berada di keramaian. Mungkin, hal tersebut bisa membuat Anda merasa malu.

Kendati begitu, pastikan untuk tidak menjanjikan apapun kepada anak hanya untuk menghentikan perilaku tantrum mereka karena tindakan tersebut bisa mendorong anak untuk mengamuk lebih parah.

Sebaiknya, tawarkan hadiah secara langsung di hadapan anak. Ketika menawarkan hadiah, tawarkan pula pilihan kepada anak apakah mereka mau berhenti mengamuk dan mendapatkan hadiah atau terus mengamuk tapi tidak mendapatkan hadiah. Cara ini akan jauh lebih membantu menghentikan perilaku tantrum anak dengan segera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News