Santai

5 Fakta Tragedi Suporter Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Malang

5 Fakta Tragedi Suporter Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Malang

MOMSMONEY.ID - Indonesia membuka Oktober 2022 dengan perasaan duka yang mendalam setelah kabar ratusan jiwa suporter melayang di Stadion Kanjuruhan Malang. Peristiwa ini terjadi setelah pertandingan Arema FC Malang dengan Persebaya Surabaya. Kekalahan Arema Malang membuat ribuan suporter kecewa pada tim yang didukungnya tersebut. 

Melansir Antara dan Kompas, berikut fakta-fakta soal kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang

Baca Juga: FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata, Ini Efek / Bahaya yang Bisa Ditimbulkan

Dikabarkan sekitar 127 jiwa meninggal dunia dan dikabarkan masih bisa bertambah

Berdasarkan pernyataan resmi Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, jumlah korban yang tercatat mencapai 127 orang per 2 Oktober 2022. Sebanyak 125 orang merupakan suporter Arema Malang dan dua lainnya adalah anggota kepolisian.  Namun jumlah ini bisa saja bertambah, lantaran hingga saat ini masih beredar kabar simpang siur soal jumlah korban jiwa. Adapun masih ada sekitar 180 orang lainnya yang dirawat atas kejadian ini.

Dari 40.000 hanya 3.000 suporter Arema Malang yang turun ke lapangan karena kecewa pada tim kesayangannya

Peristiwa duka ini terjadi lantaran para pendukung Arema Malang turun ke lapangan sebagai bentuk rasa kecewa atas kekalahan timnya. Arema Malang kalah dengan poin 2-3 melawan Persebaya Surabaya. Polisi merespon dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Penembakan gas air mata ini menyebabkan para suporter berupaya menghindari. Namun dengan banyaknya suporter yang hadir, tembakan gas air mata justru membuat suasana panik dan banyak orang terinjak dan sesak nafas. Apalagi pintu keluar di stadion ini terhitung sempit. Sehingga peristiwa naas ini terjadi bukan karena bentrok antar pendukung. 

Panitia cetak tiket lebih dari jumlah yang disarankan

Sebelum membuat acara yang menimbulkan keramaian, pihak panitia tentu perlu melakukan perizinan ke pemerintah kota dan pihak keamanan. Panitia Liga 1 telah melakukannya dan direkomendasikan hanya mencetak 38.000 tiket menyesuaikan kapasitas Stadion Kanjuruhan dan pertandingan dilakukan sore hari. Meski sebenarnya kapasitas maksimum stadion tersebut dikabarkan mencapai 46.000 orang. 

Namun kabarnya dua anjuran tersebut tak dilakukan oleh panitia. Pihak panitia yang bekerjasama dengan Indosiar dalam penayangannya, melakukan pertandingan pada malam hari tepatnya pukul 20.00. Sementara itu tiket yang dicetak mencapai 42.000.

PSSI menghentikan Liga 1 dan melarang Malang menjadi tuan rumah selama musim berlangsung

Ketua Umum PSSI Mochamad memberikan arahan kepada PT Liga Indonesia Baru selaku panitia penyelenggara untuk menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama satu minggu. Mochamad Iriawan juga melarang Malang menjadi tuan rumah selama sisa musim ini. 

Penggunaan gas air mata melanggar kode etik FIFA dan menjadi sorotan dunia

Beberapa media luar seperti CBS News, Washington Post dan NY Post memberikan perhatian pada kasus penembakan gas air mata yang dilakukan kepolisian merespon tindakan para pendukung Arema Malang. Tindakan ini merupakan bentuk pelanggaran pada aturan FIFA. Aturan ini tercantum pada FIFA Safety and Security Regulations Pasal 19B dilarang membawa dan menggunakan senjata api dan gas pengontrol masa atau gas air mata.

Pihak pengaman, tertulis pada 19E jika terjadi kerusuhan yang besar polisi harus berada di kursi tribun paling depan dan membentuk barisan serta menambah kekuatan jika diperlukan. 

FIFA members

Sementara itu Presiden FIFA Gianni Infantino menyebutkan peristiwa kemarin sebgai dark day for football. Tak hanya itu, di kantor FIFA terlihat seluhh bendera anggota FIFA dikibarkan setengah tiang untuk menghormati korban meninggal di Stadion Kanjuruhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News