HOME, Keluarga

5 Cara untuk Membantu Mencegah Depresi pada Anak Remaja

5 Cara untuk Membantu Mencegah Depresi pada Anak Remaja

MOMSMONEY.ID - Umumnya, masa-masa remaja dipenuhi dengan kegembiraan, frustasi, dan ketidakpastian.

Terkadang, berbagai pengalaman yang luar biasa tersebut justru memberikan dampak yang merusak kehidupan anak remaja dan memicu gangguan mental seperti depresi.

Dianggap sebagai gangguan medis yang memiliki pengaruh negatif, depresi dapat menimbulkan perasaan kehilangan atau kesedihan yang konstan.

Gejala depresi kadang-kadang dimanifestasikan secara berbeda dan anak remaja sering kali tidak menyadari perasaan semacam itu serta tidak memahami kebutuhan mereka untuk menyuarakan keprihatinannya.

Beberapa gejala umum depresi pada anak remaja adalah sebagai berikut:

  • Perasaan sedih / tidak berharga / tidak berdaya / kekosongan / rasa bersalah
  • Menarik diri dari keluarga, teman, atau lingkaran sosial apapun
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati sebelumnya
  • Kenaikan atau penurunan berat badan karena perubahan nafsu makan yang tiba-tiba
  • Tidur berlebihan atau sulit tidur
  • Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara normal
  • Berpikir tentang kematian atau bunuh diri

Baca Juga: Ingin Menanam Daun Bawang di Rumah? Begini Cara Mudahnya

Sebelum terlambat, inilah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk membantu mencegah depresi pada anak remaja Anda sebagaimana dilansir dari ParentCircle.

1. Terapkan gaya pengasuhan yang sesuai

Berusahalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas bersama anak remaja Anda. Ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi cerita tentang kejadian-kejadian dalam hidupnya kepada Anda.

Intinya, cara Anda mengasuh anak harus memungkinkan mereka untuk memahami bahwa Anda adalah orang tua yang mudah didekati dan bisa dijadikan sebagai tempat untuk berbagi masalah. Doronglah anak Anda untuk menjadikan Anda sebagai tempat meminta bantuan saat mereka mengalami kesulitan alih-alih meminta bantuan kepada teman.

2. Pahami perilaku anak

Tanpa sepengetahuan Anda, anak remaja Anda mungkin sedang menghadapi kesulitan karena akademis atau tekanan teman sebaya. Oleh sebab itu, waspadai setiap penyimpangan dalam rutinitas, perilaku, atau kondisi mental anak remaja Anda.

Pastikan Anda tidak membandingkan anak remaja Anda dengan teman-temannya dan jangan berharap jika penyimpangan yang anak lakukan merupakan fase yang akan berlalu begitu saja. Apabila Anda menemukan anak remaja Anda bermasalah dan menunjukkan beberapa gejala depresi yang umum, segeralah mencari bantuan.

3. Pastikan kebutuhan dasar anak

Bersikeraslah untuk mendorong gaya hidup sehat pada anak remaja Anda dengan membiasakan mereka makan makanan bergizi, tidur yang cukup, dan menjauhi penggunaan gadget secara berlebihan. Dorong mereka juga untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang akan membantunya menghilangkan stres dari kegiatan sekolah yang cenderung monoton.

Anda juga disarankan untuk tetap memantau lingkaran pertemanan anak dan memastikan bahwa pertemanan yang anak jalin mampu memberikan pengaruh positif bagi kehidupan mereka.

4. Jangan takut dengan stigma sosial

Kesejahteraan anak adalah prioritas Anda. Jadi, jangan biarkan stigma sosial membutakan mata Anda untuk tidak segera mencari bantuan tatkala anak remaja Anda bermasalah dengan mentalnya.

Tidak ada salahnya lho Moms untuk berkonsultasi dengan profesional guna menilai situasi sekaligus mencegahnya semakin buruk. Sebaliknya, menyerah dengan stigma yang beredar luas di masyarakat hanya akan memberikan konsekuensi negatif lebih lanjut bagi anak Anda.

5. Terima dan bicarakan baik-baik

Anda mungkin merasa kesal atau kecewa saat anak Anda harus menderita kondisi mental yang tidak biasa. Namun, jangan lantas mengabaikan situasi yang sedang terjadi. Berusahalah untuk terus membantu dan mendukung mereka di luar perawatan profesional.

Secara terus-menerus, yakinkan anak remaja Anda perihal cinta yang Anda miliki untuk mereka dan katakan bahwa Anda akan melakukan semua yang Anda bisa untuk membantu kemajuannya.

Pastikan juga untuk memberi tahu kepala sekolah dan masing-masing guru sekolah anak agar mereka mengetahui kondisi yang sedang anak alami serta bisa memberikan dukungan yang anak perlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News