Keluarga

5 Cara Membantu Anak Remaja Menyeimbangkan Emosinya

5 Cara Membantu Anak Remaja Menyeimbangkan Emosinya

MOMSMONEY.ID - Anak remaja identik dengan perubahan suasana hati dan emosi yang kuat. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan yang berbeda.

Pertama, anak remaja menavigasi jalan yang sulit dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Kedua, lonjakan hormon umum terjadi pada anak remaja baik laki-laki maupun perempuan yang sedang mengalami pubertas.

Selain kerap diwarnai dengan perubahan suasana hati dan emosi yang kuat, frustasi pun rentan menyerang anak remaja akibat kurangnya kemampuan mereka dalam berbagai hal seperti mengelola keuangan, hidup sendiri, dan membuat aturan sendiri. Keadaan ini dapat diperparah dengan adanya drama dalam dunia pertemanan anak remaja.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Dia 5 Cara Mencegah Stunting pada Anak

Dengan segala lika-liku yang ada di dalam kehidupan anak remaja, para orang tua sangat dianjurkan untuk membantu anak remajanya belajar menyeimbangkan emosi. Patut Anda simak, berikut 5 cara sederhana untuk membantu anak remaja menyeimbangkan emosinya dengan baik, dilansir dari Paradigm Treatment.

1. Bantu anak untuk tidur dengan cukup

Sebagian besar anak remaja biasanya kurang tidur. Padahal, kurang tidur dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam mengendalikan emosinya.

Jika kondisi kurang tidur pada anak remaja sudah mencapai tahap kronis sementara mereka harus bangun pagi-pagi untuk sekolah, itu akan berdampak besar tidak hanya bagi fisik melainkan juga emosi mereka.

Apabila Anda ingin anak remaja mampu menyeimbangkan emosinya dengan baik, doronglah mereka untuk tidur selama 9 jam per malam. Untuk mewujudkannya, arahkan anak untuk tidur lebih awal dari biasanya supaya mereka bisa memenuhi kebutuhan tidur 9 jam per malam.

2. Dorong anak untuk makan makanan sehat

Makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak rentan mendatangkan grogi, lelah, dan lamban. Pada saat yang sama, tidak cukup makan bisa menimbulkan rasa lapar. Adapun kedua kesalahan nutrisi ini dapat menyebabkan emosi anak remaja meluap-luap.

Guna mencegah ledakan emosi yang tidak terkendali, mintalah anak remaja untuk memerhatikan dengan baik apa yang mereka makan dan mencoba meminimalkan konsumsi junk food.

Dorong anak Anda untuk memaksimalkan makanan seperti buah-buahan, sayuran, protein, susu tanpa lemak, dan biji-bijian. Jika perlu, bawakan mereka bekal yang sehat untuk mencegah anak makan atau jajan sembarangan di sekolah.

3. Arahkan anak untuk rutin berolahraga

Olahraga sangat bagus untuk kesehatan jantung dan paru-paru. Selain itu, kebiasaan yang sehat ini juga bisa menurunkan risiko kanker, diabetes, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Di sisi lain, olahraga secara teratur juga bagus untuk menunjang kesehatan mental yang baik. Rutin berolahraga berpotensi mencegah stres, kecemasan, dan depresi yang merupakan penyebab dari perubahan suasana hati yang parah, lekas marah, sedih, dan masalah emosional lainnya.

Jadi, arahkan anak remaja Anda untuk rutin berolahraga setiap hari guna membantu mereka menyeimbangkan emosinya. Pilihan olahraga yang bagus untuk membantu anak menyeimbangkan atau mengendalikan emosinya di antaranya berjalan kaki selama 30 menit setiap hari. Jika anak remaja kurang termotivasi untuk mulai berolahraga, alangkah baiknya Anda tidak hanya meminta mereka untuk berolahraga melainkan Anda juga turut serta untuk berolahraga bersama mereka.

4. Ajarkan teknik relaksasi kepada anak

Teknik relaksasi dapat membantu anak remaja Anda untuk menjadi tenang sekaligus mengendalikan emosinya dengan baik. Kendati teknik relaksasi yang diajarkan sekadar bernapas dalam-dalam sembari menghitung sampai 10, namun teknik ini tetap menjadi metode yang bagus untuk menurunkan tekanan darah dan detak jantung.

Saat mempraktikkan teknik relaksasi, perubahan pada fisik akan memberi tahu otak anak untuk menenangkan diri yang pada gilirannya akan sekaligus menenangkan emosi mereka. Teknik relaksasi lainnya yang tidak kalah bagus untuk diajarkan kepada anak remaja Anda adalah grounding, meditasi, dan yoga.

5. Dorong anak untuk membuat jurnal

Menuliskan kekhawatiran, kekecewaan, dan bahkan peristiwa bahagia dapat membantu anak remaja menyalurkan perasaannya yang kuat menjadi sesuatu yang produktif. Saat anak menuliskan perasaan marah atau kesedihan mereka ke dalam sebuah jurnal khusus, mereka mungkin akan merasa lebih baik setelahnya.

Selain jurnal emosi, Anda juga bisa mengajarkan anak remaja untuk membuat jurnal rasa syukur. Ini bisa berupa daftar atau paragraf deskriptif tentang hal-hal yang membuat mereka bersyukur. Melalui jurnal rasa syukur, anak remaja akan terbantu untuk tetap bertahan dalam kerangka berpikir yang lebih positif.

Nah, Moms, itulah 5 cara sederhana untuk membantu anak remaja menyeimbangkan emosinya dengan baik. Jika membutuhkan bantuan eksternal, jangan ragu untuk mengubungi konselor atau dokter yang berkaitan guna mendapatkan tips terbaik untuk membantu anak remaja Anda menjalani masa transisi dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News