Keluarga

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengekspresikan Emosi dengan Lebih Baik

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengekspresikan Emosi dengan Lebih Baik

MOMSMONEY.ID - Ada 5 cara membantu anak belajar mengekspresikan emosi dengan lebih baik. Cari tahu di sini.

Tahun-tahun awal merupakan waktu yang penting untuk perkembangan anak. Selama waktu ini, anak akan belajar tentang bagaimana dunia di sekitar mereka bekerja.

Seiring dengan banyaknya penemuan baru yang mereka peroleh, anak juga akan mulai belajar tentang perasaannya sendiri serta bagaimana cara mengekspresikannya dengan tepat.

Sepanjang perjalanan belajar ini, berbagai hal bisa menjadi luar biasa bagi anak-anak yang masih kecil saat mereka mencoba memahami kompleksitas emosi.

Akibatnya, anak mungkin akan melampiaskan frustasi mereka melalui ledakan emosi atau kesulitan untuk menenangkan diri. Kendati menantang, namun Anda perlu tahu bahwa itu semua adalah bagian dari pengalaman belajar anak Anda.

Guna memudahkan Anda dalam membantu anak belajar mengekspresikan emosi, berikut 5 cara membantu anak belajar mengekspresikan emosi dengan lebih baik yang bisa Anda praktikkan sebagaimana dilansir dari MindChamps.

Baca Juga: 4 Cara Sederhana Menghibur Anak-Anak biar Suasana Hatinya Meningkat, Tak Mahal

1. Sebutkan perasaan anak

Perasaan berbeda-beda yang anak alami setiap hari mungkin akan terasa asing bagi mereka pada awalnya. Oleh sebab itu, disarankan bagi Anda untuk membantu anak menyebutkan setiap perasaannya dengan tepat.

Misalnya, Anda dapat mengatakan “Kamu sedih” saat mata si kecil mulai berkaca-kaca melihat Anda hendak pergi bekerja. Atau, katakan “Kamu marah” tatkala anak terlihat kesal karena mainan favoritnya diambil kakak. Sebagai tambahan, Anda bisa menggunakan buku bergambar atau video untuk menunjukkan berbagai emosi dari karakter cerita kepada anak.

Dengan mengajari anak untuk menyebutkan perasaannya sendiri, itu akan membangun kosakata emosional dari waktu ke waktu.

Pada gilirannya, anak dapat mengidentifikasi perasaan mereka dan berbicara dengan Anda tentang perasaan tersebut serta mampu mempelajari dasar-dasar untuk mengekspresikan perasaannya dengan tepat.

2. Beri contoh tentang bagaimana cara mengungkapkan perasaan

Cara terbaik mengajarkan anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka adalah dengan memberikan contoh yang baik dari diri Anda sendiri.

Mulailah dengan membicarakan perasaan Anda kepada anak dan jelaskan cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan tersebut. Anda juga bisa memberikan anak kesempatan untuk menemukan solusi atas berbagai situasi dan ajak mereka untuk mendiskusikan apakah solusi tersebut sesuai atau tidak

Untuk anak yang lebih besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk mendaftarkannya ke kelas yang bisa mendorong mereka untuk mengekspresikan diri, contohnya kelas pidato dan kelas drama.

Melalui kelas-kelas semacam ini, anak akan memiliki panggung untuk mengekspresikan emosinya secara kreatif dengan gerakan fisik dan ekspresi wajah. Plus, anak juga akan terbantu untuk meningkatkan kepercayaan diri sekaligus kemampuan komunikasi dan bahasa mereka.

3. Perkuat koneksi

Anak-anak khususnya yang masih balita dan usia prasekolah perlu terikat dan merasa terkoneksi dengan orang tua mereka guna mengatur serta menangani emosinya.

Jadi, ketika Anda melihat si kecil kesal atau kewalahan, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memperkuat atau menjalin kembali koneksi antara Anda dengan mereka.

Ini dilakukan untuk membantu Anda memahami alasan di balik kehancuran anak dan memungkinkan Anda untuk meresponsnya dengan tepat.

Faktanya, para ahli sangat menyarankan orang tua untuk memeluk anak-anaknya ketika keadaan berubah menjadi sulit, karena kebiasaan ini telah terbukti mampu melakukan keajaiban dalam mengatur emosi anak.

Baca Juga: Ini Tanda-Tanda Speech Delay pada Anak dan Langkah Awal Mengatasinya

4. Tahan keinginan untuk menghukum anak

Cara selanjutnya yang bisa Anda terapkan untuk membantu anak belajar mengekspresikan emosinya adalah dengan menahan keinginan Anda untuk menghukum mereka.

Alih-alih membantu memperbaiki perilaku buruk anak, menghukumnya dengan metode disiplin seperti memukul, time-out, dan mempermalukan diri anak justru akan menyampaikan pesan kepada anak bahwa emosinya lah yang harus disalahkan atas perilaku buruk yang sudah mereka lakukan.

Akibatnya, anak akan mencoba memendam emosi mereka sampai akhirnya mereka mencapai titik di mana emosi tersebut meledak tak tertahankan.

Dibandingkan menghukum anak, lebih baik bantulah mereka untuk memproses dan mengelola emosinya dengan cara yang positif, misalnya bermain playdough atau menggambar. Jangan lupa juga untuk memberikan contoh yang baik kepada anak melalui penyampaian yang halus tanpa perlu berteriak.

5. Berikan pujian kepada anak

Berikanlah pujian kepada anak setiap kali mereka berbicara tentang perasaannya. Ini akan menyampaikan pesan kepada anak bahwa mereka telah melakukan hal yang benar dan Anda bangga kepadanya karena mereka sudah berani terbuka serta mau berbicara tentang perasaannya.

Intinya, anak harus tahu bahwa mengungkapkan apa yang mereka rasakan merupakan suatu hal yang baik-baik saja untuk dilakukan. Selain itu, anak juga harus diberi banyak kesempatan untuk menanggapi perasaannya sendiri dengan cara yang tepat.

Di berbagai momen atau situasi apapun misalnya makan malam dan berbelanja bersama, berikanlah anak Anda kesempatan untuk mengekspresikan dan menangani perasaan mereka saat berinteraksi dengan orang lain.

Semakin sering anak melakukannya, maka semakin cepat pula bagi mereka untuk belajar mengatur emosinya secara mandiri.

Itulah 5 cara membantu anak belajar mengekspresikan emosi dengan lebih baik. Semoga bermanfaat ya, Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News