Keluarga

4 Tanda Orang Tua Kurang Mendengarkan Anak Remajanya

4 Tanda Orang Tua Kurang Mendengarkan Anak Remajanya

MOMSMONEY.ID - Sebagai orang tua, Anda mungkin berpikir bahwa Anda sudah cukup berbicara dan mendengarkan anak remaja Anda. Sebaliknya, bisa saja anak remaja Anda tidak merasakan hal yang sama. Bahkan, mungkin saja mereka merasa disalahpahami atau diabaikan.

Kira-kira, apa sajakah hal yang dapat menunjukkan bahwa seorang anak remaja merasa kurang didengarkan oleh orang tuanya?

Sebagaimana dilansir dari laman Paradigm Treatment, inilah beberapa tanda orang tua kurang mendengarkan anak remajanya yang perlu Anda simak.

Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini Saat Si Kecil Berbohong Kepada Anda

1. Anak sering frustasi

Memasuki usia remaja, anak akan dihadapkan dengan hal-hal yang mereka inginkan dan aturan yang harus mereka patuhi. Terkadang, aturan yang ada mungkin terasa tidak masuk akal bagi anak dan rentan mendatangkan frustasi.

Sama halnya dengan apa yang anak remaja lakukan sewaktu masih balita, mereka cenderung sering melampiaskan rasa frustasinya dalam bentuk tantrum seperti membanting pintu, memutar mata, dan bahkan menginjak-injak.

Jika anak remaja Anda tampak frustasi setiap hari atau setiap jam, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa Anda tidak menghabiskan cukup waktu untuk mendengarkan mereka dengan cara yang tidak menghakimi. Meskipun anak mungkin tidak menyukai aturan dan batasan yang berlaku, namun memastikan Anda selalu bersedia untuk mendengarkan anak sekaligus bernegosiasi tentang aturan dan batasan tersebut akan membantu mengurangi tingkat frustasi mereka.

2. Anak mengalami perubahan pertemanan yang drastis

Wajar bagi seorang anak remaja untuk memasuki kelompok pertemanan yang berbeda terutama ketika anak sedang berada dalam masa transisi dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas.

Namun, jika anak remaja Anda tampak telah meninggalkan semua teman lamanya dan memiliki kelompok teman sebaya baru, maka penting bagi Anda untuk mengetahui alasannya. Karena terkadang, perubahan pertemanan yang drastis dapat disebabkan oleh kurangnya atensi dari orang-orang terdekat mereka terutama orang tua. Sehingga, anak pun berusaha untuk mencari lingkungan baru yang sekiranya mau mendengarkan mereka sekali pun lingkungan tersebut cenderung negatif.

Di lain waktu, perubahan lingkungan pertemanan yang drastis dan cenderung negatif bisa mengarah ke masalah penyalahgunaan zat, kecemasan sosial, atau kondisi kesehatan mental lainnya. Itulah mengapa Anda perlu berbicara dan mendengarkan penjelasan anak tentang siapa saja teman barunya dan apa yang telah terjadi dengan teman lama mereka.

3. Anak mengalami kenaikan atau kehilangan banyak berat badan

Perubahan berat badan yang drastis pada anak tidak boleh disepelekan. Pasalnya, dalam beberapa kasus, kondisi tersebut bisa menjadi masalah fisik yang membutuhkan pengobatan.

Di sisi lain, kenaikan atau penurunan berat badan pada anak remaja dapat mengindikasikan gangguan makan, depresi, kecemasan, atau kondisi kesehatan mental lainnya. Adapun kondisi yang demikian tentu tidak dapat diketahui dan diatasi dengan segera jika Anda jarang mengajukan pertanyaan atau sekadar mendengarkan keluh kesah anak.

Apabila Anda menyadari bahwa anak remaja Anda telah mengalami perubahan berat badan yang drastis, segeralah rangkul mereka dan ajukan beberapa pertanyaan guna mengetahui apakah selama ini mereka makan dengan benar atau apakah mereka sedang mencemaskan sesuatu. Setelah itu, Anda dapat mengajak anak remaja Anda ke dokter untuk melakukan pemeriksaan yang diikuti dengan rujukan ke konselor kesehatan mental jika memang diperlukan.

4. Anda merasa tidak banyak berbicara dengan anak

Jika Anda merasa bahwa Anda tidak cukup mengetahui banyak hal tentang anak remaja Anda, tidak menghabiskan cukup waktu dengan mereka, atau jarang membicarakan sesuatu yang penting dengan anak, maka inilah saatnya bagi Anda untuk membuat perubahan.

Mulailah bertanya kepada anak remaja Anda tentang bagaimana perasaannya perihal waktu yang Anda habiskan bersama mereka selama ini. Juga, cobalah untuk mengajukan pertanyaan terbuka untuk ditanyakan kepada anak remaja Anda.

Anda bisa memanfaatkan momen menonton televisi bersama untuk memicu percakapan yang dapat memberi tahu Anda lebih banyak tentang apa yang dipikirkan oleh anak remaja Anda. Ini akan membantu Anda memahami apa saja yang harus diperbaiki ke depannya dalam hal berkomunikasi dengan anak melalui cara yang santai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News