HOME, Keluarga

4 Macam Gaya Pengasuhan Anak yang Wajib Orang Tua Ketahui

4 Macam Gaya Pengasuhan Anak yang Wajib Orang Tua Ketahui

MOMSMONEY.ID - Gaya pengasuhan anak atau parenting dari setiap orang tua tentu akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan anak-anak.

Oleh sebab itu, penting bagi para orang tua untuk mengetahui gaya parenting yang selama ini mereka terapkan serta bagaimana dampaknya bagi anak.

Melansir Very Well Family, ada 4 gaya parenting yang populer dan sudah diidentifikasi oleh para peneliti. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Baca Juga: 5 Cara untuk Meningkatkan Skill Parenting, Orangtua Patut Tahu!

1. Authoritarian Parenting

Apabila Moms memiliki mindset bahwa anak-anak harus mengikuti setiap peraturan dari orang tua tanpa terkecuali, maka kemungkinan besar Moms adalah sosok orang tua yang otoriter. Dalam authoritarian parenting atau pengasuhan otoriter, orang tua cenderung tidak tertarik untuk bernegosiasi dengan anak perihal alasan di balik sebuah aturan dibuat. Karena, fokus utama dari orang tua adalah kepatuhan anak-anak terhadap mereka.

Tidak heran, ketika anak bertanya: "mengapa aku harus mematuhi peraturan yang ada?"

Orang tua yang otoriter akan menjawab "karena itu adalah perkataanku, jadi kamu harus mengikutinya!".

Selain itu, orang tua yang menganut authoritarian parenting juga akan membuat peraturan dan menegakkan konsekuensinya dengan sedikit memerhatikan pendapat anak. Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua yang otoriter akan berusaha membuat anak-anak merasa menyesal atas kesalahan mereka dibandingkan mengajarkan kepada anak bagaimana caranya membuat pilihan yang lebih baik.

Anak yang diasuh dengan gaya authoritarian parenting berisiko tinggi untuk mengalami masalah harga diri karena pendapat mereka tidak dihargai.

2. Authoritative Parenting

Bertolak belakang dengan authoritarian parenting, orang tua yang memiliki gaya authoritative parenting atau pengasuhan berwibawa akan mempertimbangkan pendapat anak-anak ketika menciptakan aturan dan menegakkan konsekuensinya. Mereka akan dengan mudah menjelaskan kepada anak tentang alasan yang logis di balik terciptanya sebuah peraturan. Orang tua yang otoritatif memvalidasi perasaan dan berusaha untuk menciptakan sekaligus mempertahankan hubungan positif dengan anak-anak mereka.

Tak hanya itu, orang tua yang berwibawa juga menggunakan strategi disiplin positif dengan cara memberikan pujian dan penghargaan kepada anak-anak.

Anak yang memiliki orang tua otoritatif besar kemungkinan akan menjadi orang yang bertanggung jawab dan tidak takut untuk berpendapat ketika mereka dewasa. Anak-anak di bawah authoritative parenting juga cenderung bahagia dan berpotensi tinggi untuk menjadi orang yang sukses.

Baca Juga: Inspirasi Rumah Bergaya Industrial yang Kekinian

3. Permissive Parenting

Apakah Moms tipikal orang tua yang cukup cuek dan jarang turun tangan dalam urusan anak-anak? Jika benar, bisa disimpulkan bahwa Moms adalah sosok orang tua yang permisif. Orang tua yang menerapkan permissive parenting cenderung bersikap lunak kepada anak-anak mereka serta jarang menegakkan konsekuensi atas peraturan yang telah dibuat.

Orang tua permisif selalu memaafkan dan memaklumi segala tingkah laku anak. Mereka bahkan akan menuruti permohonan anak-anak apabila si anak menjanjikan hal yang baik. Orang tua dengan gaya permissive parenting biasanya berlaku layaknya teman dibandingkan orang tua yang mana mereka akan mendorong anak-anak untuk menjadi terbuka dan mudah bercerita, namun biasanya tidak dibarengi dengan usaha untuk mencegah perilaku yang buruk dari si anak.

Anak yang memiliki orang tua permisif cenderung kesulitan secara akademis dan tidak menghargai otoritas atau aturan. Mereka juga sering mengalami krisis harga diri dan memiliki banyak kesedihan. Tak hanya itu, anak dengan permissive parenting berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas dan gigi berlubang akibat orang tua yang abai terhadap pola hidup mereka.

4. Uninvolved Parenting

Gaya parenting yang keempat adalah uninvolved parenting atau pengasuhan yang tidak terlibat. Uninvolved parenting terjadi tatkala orang tua benar-benar kurang peduli terhadap anak-anak mereka. Mereka bahkan tidak menanyakan kehidupan sekolah anak, jarang mengetahui keberadaan anak, serta enggan untuk menghabiskan waktu bersama anak.

Anak-anak di bawah uninvolved parenting tidak menerima banyak bimbingan, pengasuhan, dan perhatian dari orang tua mereka. Karena, orang tua yang uninvolved mengharapkan anak-anak bisa membesarkan diri mereka sendiri. Tidak semata disengaja, uninvolved parenting bisa terjadi akibat orang tua memiliki kesehatan mental atau masalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak mereka secara konsisten.

Anak-anak yang tumbuh di bawah uninvolved parenting cenderung bermasalah dengan harga diri. Mereka cenderung tidak berprestasi di sekolah dan sering menunjukkan masalah perilaku. Tak sampai di situ, anak yang memiliki orang tua yang tidak terlibat dengan kehidupan mereka juga biasanya akan susah untuk merasakan kebahagiaan.

Nah, Moms. Itulah 4 gaya parenting yang populer dan patut untuk Moms ketahui. Kira-kira, Moms termasuk orang tua yang menganut gaya parenting apa? Pastikan untuk selalu mendedikasikan diri secara maksimal demi masa depan anak ya Moms.

Jika Moms merasa kurang sempurna dalam mengasuh anak-anak, maka jangan mudah menyerah untuk selalu memperbaikinya setiap hari. Semoga, Moms dan Ayah bisa menjadi orang tua yang terbaik dan bisa diandalkan oleh anak-anak tercinta ya.

Selanjutnya: Simak Gejala Depresi yang Mungkin Terjadi pada Anak-Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News