Keluarga

4 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Sedang Patah Hati, Jadilah Pendengar yang Baik

4 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Sedang Patah Hati, Jadilah Pendengar yang Baik

MOMSMONEY.ID - Anak remaja Anda sedang patah hati? Ini 4 cara menghadapi anak remaja yang sedang patah hati.

Masa remaja identik dengan kehidupan yang berwarna-warni termasuk dalam hal percintaan. Di fase ini, anak-anak yang mulai tumbuh dewasa sering kali memberanikan diri untuk menjalin hubungan romansa dengan lawan jenis.

Tapi, tak jarang hubungan percintaan antara remaja berakhir dengan begitu cepat. Akibatnya, anak mau tidak mau harus menerima dan menghadapi patah hati, penolakan, kekecewaan, dan emosi lain yang sering menyertai akhir dari suatu hubungan.

Berbeda dengan orang dewasa yang mungkin bisa menghadapi patah hati dengan lebih mudah, anak remaja cenderung sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya terutama orang tua untuk bangkit dari jurang patah hati.

Untuk para orang tua, ada beberapa cara yang dapat Anda coba saat anak remaja Anda mengalami patah hati. Melansir Verywell Family, berikut 4 cara menghadapi anak remaja yang sedang patah hati:

Baca Juga: Tak Boleh Asal, Ini 6 Tips Memilih Camilan yang Sehat untuk Anak

1. Validasi perasaan anak

Alih-alih meremehkan, Anda sangat disarankan untuk memvalidasi perasaan anak yang sedang rapuh akibat patah hati. Ucapkanlah kata-kata seperti “Saya tahu ini sulit bagimu” atau “Saya tahu kamu sangat sedih”.

Sebaliknya, hindari kata-kata seperti “Itu bukan masalah besar” atau “Hubungan percintaan di masa sekolah memang tidak akan berhasil”.

Komentar-komentar semacam itu hanya akan membuat anak merasa sendirian, diremehkan, dan disalahpahami.

Ingat, emosi besar dan perasaan hancur karena patah hati sangat umum terjadi pada anak remaja. Jadi, berikan anak remaja Anda ruang untuk merasakan apapun yang mereka rasakan.

Berusahalah tetap ada di sisi anak karena anak membutuhkan kehadiran Anda lebih dari biasanya selama periode patah hati.

2. Jadilah pendengar yang baik

Jadilah pendengar yang baik saat anak remaja Anda bercerita tentang kisah patah hatinya. Biarkan mereka berbicara dengan leluasa dan Anda tak perlu menyelanya dengan pendapat atau analisis Anda sebelum anak benar-benar selesai berbicara.

Anda tak perlu mengambil alih pembicaraan anak yang sedang patah hati karena mereka cenderung tidak membutuhkannya.

Satu-satunya hal yang anak butuhkan adalah ruang dan waktu yang aman untuk melampiaskan frustasi, kebingungan, sakit hati, dan emosi lainnya yang sedang mereka alami.

Jika anak remaja Anda tidak mau terbuka dan berbagi setiap detail kehidupan percintaannya kepada Anda, jangan pernah memaksanya untuk bercerita. Sebagai gantinya, arahkan mereka untuk bercerita kepada teman atau orang lain yang paling nyaman bagi anak.

Baca Juga: 6 Penyebab Anak Menjadi Keras Kepala yang Harus Orang Tua Ketahui, Catat Ya!

3. Lakukan kegiatan bersama

Mengajak anak melakukan hal-hal yang menyenangkan saat sedang patah hati akan memberikan mereka kesempatan untuk mengistirahatkan pikiran dari masalah yang sedang terjadi.

Ajaklah anak remaja Anda untuk berjalan-jalan seharian mengelilingi kota, menonton film, berbelanja, atau pergi ke pertandingan olahraga. Sebagai penutup hari, Anda bisa mengajak mereka untuk makan malam bersama keluarga di restoran favorit.

Pikirkan tentang kegiatan favorit anak remaja Anda kemudian jadwalkan sepanjang hari. Atau, kerjakan proyek bersama seperti berkebun, membuat karya seni, atau mendekorasi ulang kamar tidur anak.

Melalui aktivitas yang menarik dan padat, itu tidak hanya akan mencegah anak untuk berlarut-larut dalam kesedihan, tetapi juga bisa menjauhkan anak dari media sosial sekaligus mengingatkan mereka bahwa hidup tetap bisa menyenangkan walaupun tanpa kekasih.

4. Arahkan anak untuk kembali ke rutinitas

Setelah hari-hari yang menyedihkan, doronglah anak remaja Anda untuk kembali ke rutinitas harian mereka yang teratur.

Dengan menyibukkan diri dalam pekerjaan rumah, acara keluarga, olahraga, atau les seni, anak pun akan terbantu untuk mengalihkan perhatiannya dari perasaan patah hati.

Pastikan untuk menjaga kehidupan anak berjalan senormal mungkin. Perlakukan juga mereka senormal mungkin tanpa perlu mengungkit pengalaman patah hati anak secara terus-menerus.

Demikian 4 cara menghadapi anak remaja yang sedang patah hati. Moms, ingat-ingat bahwa Anda tidak perlu menyelamatkan anak dari perasaan patah hatinya. Karena faktanya, mengalami emosi tersebut merupakan bagian yang penting dari proses penyembuhan luka hati anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News