Bugar

Apakah Buah Pir Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Cek Faktanya di Sini

Apakah Buah Pir Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Cek Faktanya di Sini

MOMSMONEY.ID - Sering direkomendasikan, apakah buah pir bisa menurunkan darah tinggi? Inilah faktanya.

Dalam mencari solusi alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi, banyak orang beralih ke pola makan yang lebih sehat dan seimbang.

Buah-buahan, termasuk pir, sering direkomendasikan dalam diet tersebut karena kandungan nutrisi yang mendukung kesehatan kardiovaskular. Lantas, apakah buah pir bisa menurunkan darah tinggi?

Melansir dari Health Harvard, buah pir merupakan sumber serat yang kaya serta mengandung berbagai senyawa, seperti katekin. Senyawa ini dikenal dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan pembuluh darah, serta membantu mencegah pembekuan darah.

Selain itu, menyadur dari laman Hello Sehat, pir adalah buah yang kaya akan kalium, dengan kandungan sekitar 190 mg per buah. Buah ini juga bebas dari sodium dan lemak, yang membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Apakah Pisang Bagus untuk Asam Lambung? Cek Makanan Penurun Asam Lambung Lainnya

Jadi, bisa disimpulkan bahwa buah pir memang bisa menurunkan darah tinggi dengan kandungan yang dimilikinya. Tak hanya buah pir, berikut ini Momsmoney berikan rekomendasi buah penurun darah tinggi lainnya yang bisa Anda coba:

1. Melon

Melon mengandung kalium yang tinggi dan rendah sodium, menjadikannya pilihan yang baik untuk menurunkan tekanan darah.

2. Alpukat

Alpukat, selain kaya akan lemak baik, juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang efektif dalam menurunkan darah tinggi. Buah ini juga memiliki kandungan karotenoid yang menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: Sehatkan Badan, Ini 12 Khasiat Kencur untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

3. Buah Beri

Berbagai jenis buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry sangat bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi berkat kandungan flavonoidnya.

4. Buah Bit

Penelitian menunjukkan bahwa jus buah bit dapat efektif menurunkan tekanan darah berkat kandungan nitratnya yang meningkatkan kadar gas nitrat oksida dalam sirkulasi darah.

Baca Juga: Turunkan Hipertensi, Ini Buah Penurun Darah Tinggi Alami Paling Cepat

5. Kiwi

Kiwi adalah buah yang sangat direkomendasikan untuk mengurangi tekanan darah tinggi karena kandungan kalsium, magnesium, dan kalium yang tinggi. Buah ini juga kaya akan vitamin C yang bersifat antioksidan, membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel.

6. Pisang

Pisang adalah buah yang mudah ditemukan dan terjangkau, dikenal baik untuk menurunkan tekanan darah. Sebuah pisang sedang mengandung kalsium, magnesium, dan kalium yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Pisang juga membantu menurunkan kadar hormon stres dalam darah.

Baca Juga: Manfaat Daun Sambiloto untuk Kesehatan, Konsumsi dan Dapatkan 10 Khasiat Ini

7. Delima

Buah delima terbukti dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, berkat kandungan kalium dan polifenolnya.

8. Tomat

Tomat dikenal dapat menurunkan tekanan darah tinggi, khususnya berkat kandungan antioksidan dan karotenoidnya, termasuk lycopene.

Baca Juga: Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan, Ada 10 Khasiat Luar Biasa

9. Jeruk

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah jeruk, termasuk jusnya, dapat sedikit menurunkan tekanan darah, kemungkinan berkat kandungan vitamin C.

10. Semangka

Semangka mengandung L-citrulline dan L-arginine yang telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, terutama pada individu dengan berat badan berlebih dan berusia di atas 50 tahun.

Baca Juga: Usia Tak Lagi Muda, Lakukan Tips Hidup Sehat di Usia 40 Tahun Berikut

11. Nanas

Nanas kaya akan kalium yang dapat membantu dalam melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Itulah pembahasan lengkap terkait apakah buah pir bisa menurunkan darah tinggi atau tidak serta rekomendasi buah penurun darah tinggi lainnya. Buah pir masuk dalam daftar buah yang mampu menurunkan darah tinggi.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa pengelolaan tekanan darah tinggi harus dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan, jika diperlukan, pengobatan sesuai anjuran dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News